Tangerangupdate.com – Rencana Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuang sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bangkonol, Kabupaten Pandeglang, dipastikan batal.
Keputusan itu membuat persoalan darurat sampah di Tangsel kembali menemui jalan buntu, sementara TPA Cipeucang sudah tidak lagi mampu menampung volume sampah harian.
Ketua DPRD Tangsel, Abdul Rasyid, menegaskan pihaknya akan segera meminta penjelasan resmi dari pihak eksekutif terkait dampak pembatalan tersebut.
“Kita akan minta laporan lengkapnya dan melihat perkembangan selanjutnya. DPRD juga mendorong agar segera disiapkan opsi lain untuk mengatasi masalah sampah ini,” kata Abdul Rasyid, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, tanpa langkah strategis, Tangsel akan terus dibayangi krisis lingkungan dan sosial akibat menumpuknya sampah.
Alasan Pandeglang Tolak Sampah Tangsel
Pembatalan kerja sama diputuskan langsung oleh Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani. Ia menyebut TPA Bangkonol belum memiliki infrastruktur memadai sehingga tidak memungkinkan menampung tambahan sampah dari Tangsel.
“Rencana kerja sama kami hentikan. Pandeglang tidak akan menerima sampah dari luar daerah sebelum fasilitas sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup,” tegas Dewi dalam keterangan tertulis, Minggu (31/8/2025).
Dewi menambahkan, keputusan itu juga sejalan dengan aspirasi tokoh masyarakat dan ulama yang menolak rencana tersebut karena berpotensi menimbulkan keresahan.
Penolakan Ulama dan Warga
Sebelumnya, ulama kharismatik Pandeglang, Abuya KH Ahmad Muhtadi, melayangkan surat resmi kepada bupati agar kerja sama dengan Tangsel dibatalkan.
Dalam surat bertanggal 29 Agustus 2025 itu, Abuya menilai rencana pengiriman sampah telah menimbulkan penolakan warga di tiga wilayah, yakni Desa Bangkonol, Desa Tegalongo, dan Kelurahan Kabayan.
“Masyarakat jelas menolak. Kami meminta pemerintah lebih berpihak pada kepentingan warga lokal dan menjaga ketertiban sosial,” tulis Abuya dalam surat yang dibubuhi tanda tangan dan stempel resmi.
Abuya juga mengingatkan agar Pemkab Pandeglang tidak hanya menolak sampah dari Tangsel, tetapi juga dari daerah lain termasuk Kabupaten Serang.
Tangsel Masih Hadapi Krisis Sampah
Dengan batalnya kerja sama ini, Pemkot Tangsel harus kembali mencari alternatif baru. DPRD menilai, tanpa terobosan nyata, krisis sampah dapat semakin memperburuk kondisi lingkungan serta berpotensi memicu masalah sosial di kota satelit Jakarta tersebut.
Editor: Jupry Nugroho
Reporter: Andi Maulana