Tangerangupdate.com (24/08/2022) | Tangerang Selatan — Membanggakan, Imran siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tangerang Selatan (Tangsel) meraih medali emas dalam ajang kompetisi Internasional Youth Metaverse Robot Challenge (IYMRC) yang berlangsung di Daejeon, Korea, 5-7 Agustus 2022 lalu.
Imran sendiri merupakan salah satu perwakilan asal Indonesia. Tidak tanggung-tanggung Imran mengalahkan peserta yang berasal dari sekitar 30 negara dalam kategori Creative Robot Senior Level.
Robot yang dinamakan sebagai Water Cleaner Robot Boat itu, berhasil mengantarkan Imran untuk menyabet medali emas dalam ajang kompetisi tingkat internasional tersebut.
Kepala MTsN 1 Tangsel, Ulik Widiantoro mengungkapkan bahwa prestasi yang berhasil diraih Imran, merupakan capaian yang sangat luar biasa. Prestasi membanggakan ini dapat terukir berkat adanya dukungan dan terjalinnya kolaborasi yang baik, antara pihak sekolah, guru, dan orang tua.
“Dukungan yang pertama tentu doa. Yang sangat kami rasakan itu, kalau ada anak kita yang kompetisi intinya guru menyadari misal jam belajar ditinggal. Tentu dengan keterangan apa kita bantu semua”
“Segala macam aplikasi yang diperlukan kita siap. Lalu kalau pendampingan, tentu orang tua saya terimakasih sekali, karena sangat luar biasa. Kami pun melakukan pendampingan,” ujar Ulik.
Ulik menerangkan, sejak awal bakat Imran memang sudah terlihat. Sederet prestasi dalam bidang akademik pun telah dicapainya. Atas bakat dan potensinya itulah, MTsN 1 Tangsel melakukan terus berupaya memfasilitasi dan melakukan pendampingan terhadap Imran.
“Tentu kita guru-guru itu kita bekali untuk mengajar semaksimal mungkin. Namun guru itu kan punya pandangan, bahwa anak ini punya kelebihan di sini. Dari situ biasanya dikomunikasikan, dan kita lanjutkan ke orang tuanya. Dan tidak sedikit juga bahwa orang tuanya yang lehih dulu potensi anak. Nah sharing ini yang kita kembangkan terus,” terangnya.
Senada dengannya, pembina robotik MTs Negeri 1 Tangerang Selatan Imam Sucipto menambahkan, kunci keberhasilan Imran meraih medali emas dalam ajang kompetisi robotik tingkat Internasional ini, adalah kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah.
Terlebih, belakangan ini Indonesia diterpa badai pandemi Covid-19 yang memaksakan sistem belajar di Indonesia harus berada di bawah naungan orang tua.
“Jadi antara orang tua, sekolah, guru berkolabosmrasi untuk men-support ini. Ini adalah kunci keberhasilan. Ya karena ada kolaborasi saling men-support, kerjasama, dan itu juga yang menyebabkan keberhasilan Imran,” ungkap Imam.
Sebagai pembina, Imam mengakui bahwa Imran memiliki potensi yang begitu besar. Bakat itu pun diasah dalam ruang ekstrakulikuler yang diikuti oleh Imran.
Kematangan kemampuan, hingga diskusi ihwal robot yang hendak diciptakan dituangkan dalam kelas ekstrakulikuler tersebut, termasuk terkait perlombaan yang seperti diikuti oleh Imran ini.
“Kalau robotik memang saya sebagai pembina. Memang Imran ini multi tallent. Kalau perlombaan ini, memang temanya tentang robot kreatif. Jadi ada tema yang dibangun nanti untuk menciptakan robot apa”
Lalu ditambahkannya, “Karena kalau membuat robot yang sudah ada itu kan kurang kreatifitas, originalnya rendah. Nah kira-kira hal itu kita diskusikan dengan pelatih, ataupun sekolah, berdiskusi apa yang kita buat. Artinya (robot) yang bisa mengatasi masalah,” tuturnya.
Prestasi luar biasa yang berhasil diraih Imran ini, diharapkan mampu memacu semangat siswa lainnya untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan dan talenta yang dimilikinya, baik itu bidang akademis ataupun non-akademis.
“Pendampingan ini yang terus kami lakukan. Kalau robotik saya, dan bidang lain ada guru-guru lain yang terus men-support dan mendampingi. Kami berharap ada Imran Imran yang baru, karena Imran ini sudah kelas IX,” harapnya.