Tangerangupdate.com (03/04/2022) | Tangerang Selatan — Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dikabarkan tengah mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite. Salah satunya yang berada di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Kelangkaan ini diduga akibat dampak dari naiknya harga BBM Pertamax atau RON 92, pertanggal 1 April 2022 menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter naik yang sebelumnya dari Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Akibat hal ini berimbas kepada langkanya BBM jenis pertalite.
Salah satunya Muhammad April (33), driver ojek online (ojol) yang tinggal di Kelurahan Pondok Kacang ini, keseharian mengunakan BBM jenis Pertamax untuk motornya, namun setelah adanya kenaikan dirinya beralih ke Pertalite.
“Kemaren sebelum naik saya pakainya Pertamax, tapi semenjak naik pindah ke Pertalite, jebol bang kalau saya pàke pertamax aja sementara orederan gini-gini aja” Ucapnya.
April juga mengungkapkan, semenjak adanya kenaikan BBM jenis Pertamax, berimbas sulitnya mendapatkan BBM jenis pertalite hampir di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) stoknya selalu habis.
“Susah bang sekarang carinya (Pertalite), pada kosong terus, jadi mesti kurangin jatah yang dibawa pulang untuk keluarga buat beli bensin” ungkapnya. Minggu (03/04).
Mengutip Cnbcindonesia, isu mengenai kelangkaan Pertalite dibantah oleh manajemen PT Pertamina (Persero), melalui Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan jika stok Pertalite di SPBU aman.
“Harapannya, segera terurai. Saya enggak mengerti juga, kenapa di BSD-Bintaro tiba-tiba konsumsinya tinggi, tapi kita enggak ada pembatasan ya. Artinya, berapa pun yang diminta kita akan guyur ini,” ujar Irto, Jumat (01/04).
Menurutnya kenaikan harga Pertamax memang membuat ada pengguna yang berpindah menggunakan Pertalite. Namun dia menuturkan pemakaian Pertamax bukan hanya karena harga namun juga kebutuhan mesin yang digunakan.
“Potensi perpindahan itu mungkin ada, namun konsumen Pertamax itu tidak hanya karena harga, tapi konsumen ini umumnya mereka yang tahu akan kebutuhan mesin kendaraan mereka,” kata Irto.
Diketahui menurut data Pertamina per 27 Maret 2022, stok Pertalite secara nasional 1,16 juta kilo liter (kl) atau bisa bertahan hingga 15,7 hari ke depan. Stok tersebut adalah akumulasi stok pada Terminal BBM, kilang dan instransit kapal.