Tangerangupdate.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Muhamad Amud, mendesak Bupati Tangerang untuk segera menindaklanjuti data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan 266.430 warganya tergolong miskin.
Pernyataan ini disampaikan Amud sebagai respons terhadap angka kemiskinan yang dinilainya cukup tinggi dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Menurut Amud, data BPS tersebut menjadi dasar penting bagi Pemkab Tangerang untuk merumuskan dan melaksanakan program pengentasan kemiskinan yang lebih tepat sasaran.
“Ini kan data dari BPS, saya juga sudah minta data dari pemerintah daerah melalui Dinas sosial, mereka tentu punya data pembanding untuk mendata jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang,” katanya kepada kantor berita Tangerangupdate.com, Senin 23 Juni 2025.
Amud menekankan pentingnya respons cepat dari Bupati Tangerang dan jajarannya dalam menyikapi data ini.
Ia berharap Pemkab Tangerang dapat segera mengevaluasi program-program pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
“Kita berharap, di 2024 itu kalau tidak salah diangka 6,55 persen. Kita di 2025 ini minta agar angka kemiskinan diturunkan menjadi 5 persen,” bebernya.
DPRD Kabupaten Tangerang, lanjut Amud, siap memberikan dukungan penuh dalam upaya Pemkab Tangerang menanggulangi masalah kemiskinan.
“Kita akan (minta Pemkab) tambah anggaran-anggaran untuk kegiatan penanganan kemiskinan, salah satunya misalnya stunting, memberikan stimulus ataupun bantuan program kepada pemilik UMKM di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya.
Sebelumnya, BPS mencatat bahwa sebanyak 266.430 warga Kabupaten Tangerang, atau 6,55% dari total penduduk miskin.
Angka ini merupakan jumlah warga miskin tertinggi di Provinsi Banten, dan menempatkan Kabupaten Tangerang di peringkat ketiga berdasarkan persentase kemiskinan di provinsi yang sama.
Merujuk pada data BPS tahun 2024 yang dirilis pada Februari 2025, kategori penduduk miskin ditetapkan bagi individu dengan penghasilan per kapita di bawah Rp632.941 per bulan.
Data BPS juga menunjukkan bahwa jumlah garis kemiskinan ini berbanding lurus dengan tingkat pengangguran di Kabupaten Tangerang.
Tercatat, 102.510 dari 1.691.876 angkatan kerja (6,09%) merupakan pengangguran. Tingginya angka pengangguran ini tentu berkontribusi pada peningkatan jumlah penduduk miskin.