Tangerangupdate.com (23/04/2022) | Tangerang Selatan — Pasien balita dibawah lima tahun (Batita) berinisial A, yang diduga ditolak oleh Puskesmas Jurang Manggu Timur Kecamatan Pondok Aren akhirnya di kunjungi oleh Kepala Puskesmas Jurang Manggu Timur beserta staffnya.
Menurut keterangan Rahma, salah satu kerabat dari batita A, menceritakan bahwa pada Kamis (21/04), kepala Puskesmas Jurang Manggu Timur Dokter Alwan beserta dua orang staffnya datang ke kediaman batita A untuk melihat kondisi batita tersebut dan meminta maaf.
“tadi yang datang Binwil (Bina Wilayah – Red) bidan Lisna, dokter Alwan Kapus sama bidang mutu saya lupa namanya, minta maaf klarifikasi kalau itu kesalahan dokter Alwan” ucapnya kepad Kantor Berita Tangerangupdate.com di kediamannya.
Namun menurut Rahma, dirinya menyayangkan mengapa bukan petugas yang jaga pada malam kejadian pada saat dugaan penolakan yang datang, namun justru kepala puskesmas hanya bersama staff yang lainnya.
“Keluarga pengennya ya, dokter yang jaga pada malem itu, bukan dokter Alwan yang meminta maaf, kalau orangnya itu yang jaga Dateng aja apa nengokin dirumah apa dirumah sakit kemaren biar kita keluarga engga disangka boong” ungkap Rahma.
Lalu lanjut Rahma, dari pihak keluarga sudah memaafkan, karena sudah terjadi namun keluarganya menekankan bahwa, agar tidak ada lagi kejadian yang serupa yang menimpa orang lain yang, dirinya meminta agar para petugas memberikan pelayanan yang ramah.
“keluarga udah maafin, jangan sampe ke ulang kejadian kaya begini lagi ke warga lain, pengennya petugasnya yang ramah, jangan sampe nolak pasien beri penjelasan yang enak, jangan bikin pasien panik jadi tambah panik” tuturnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Jurang Manggu Timur Dokter Alwan saat ditemui diruangannya menyampaikan bahwa sudah menemui batita A dirumahnya untuk meminta maaf secara langsung kepada pihak keluarga.
“Sudah menemui dan sudah meminta maaf tadi dengan Binwil dan SDA agar dapat melihat langsung persoalan di masyarakat, agar ada perbaikan dalam layanan” ujarnya.
Dirinya menjelaskan bahwa malam setelah kejadian dirinya sudah menghubungi keluarga untuk meminta maaf, secara tertulis dan alwan mengaku bahwa keluarga memaklumi.
“Jadi masalah diagnosa itu kan masalah teknis sekali, kalau mungkin sikap mungkin iya, subuhnya itu kita sudah minta maaf kepada keluarga pasien, sebetulnya ga ada masalah dan keluarga pasien sudah memaklumi. Subuhnya itu saya sudah langsung loh, bukan staf lagi” jelasnya.
Ditambahkannya, kejadian tersebut akan menjadi evaluasi mengenai SOP (Standar Operasional Prosedur), juga mengkoreksi respon mutu, banyak sekali yang diperbaiki, karena menurut alwan sudah menjadi tugasnya.
“Intinya kami salah dalam mengkomunikasikan dan saya sudah memohon maaf. Itu tadi, karena sifatnya internal secara teknis kami pasti membenahi sop, kami mengoreksi ini ada namanya respon mutu, banyak sekali yang diperbaiki. Karna ini adalah tugas saya dalam memperbaiki hal hal yang dikoreksi” imbuhnya.
Diakhir alwan berharap tidak ada lagi kejadian serupa dikemudian hari dan berjanji akan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat di wilayah pelayanannya.