Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Rabu, 26 November 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Kota TangselNasionalOpini

Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Kentang Guevara
Kentang Guevara
Minggu, 27 Juli 2025 | 05:03 WIB
Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
SHARE

Tangerangupdate.com – Ketika Tangerang Selatan disebut, yang pertama terlintas di benak banyak orang bukanlah pusat pemerintahannya, tetapi kawasan-kawasan elit yang dibentuk oleh kekuatan modal swasta: BSD City, Bintaro Jaya, Alam Sutera, Summarecon Serpong, dan lain-lain.

Kota ini seolah diasosiasikan dengan perumahan mewah, pusat perbelanjaan megah, infrastruktur lebar nan tertata, dan sistem tata ruang yang rapi. Sayangnya, semua itu bukanlah hasil kerja tangan pemerintah.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dalam kenyataannya, lebih dari 68% wilayah Tangerang Selatan dikelola dan dikembangkan oleh sektor swasta. Dari BSD yang mencakup sekitar 60 km² hingga Bintaro yang membentang lebih dari 23 km², pemerintah kota tampak hanya berperan sebagai pengatur administratif dari ruang-ruang yang tumbuh karena inisiatif pasar.

Lalu, bagaimana dengan wilayah yang benar-benar menjadi tanggung jawab pemerintah secara penuh? Wilayah di mana tidak ada intervensi developer swasta, tidak ada zonasi perumahan eksklusif, dan tidak ada tata ruang yang disubsidi oleh modal besar?

Jawabannya: Ciputat ibu kota administratif Tangerang Selatan yang justru menjadi wajah paling lusuh dari kota yang katanya urban dan modern.

Ironi Ibu Kota yang Tak Punya Wajah Kota

Sebagai pusat pemerintahan, Ciputat seharusnya menjadi simbol wajah kota. Di sinilah kantor Wali Kota berada, pusat administrasi bergerak, dan berbagai lembaga negara ditempatkan. Tapi hari ini, ketika seseorang menyebut “Ciputat”, bukan wajah kota yang muncul di bayangan publik, melainkan kemacetan, pasar yang sumpek, terminal yang semrawut, dan jalanan yang terlalu kecil untuk beban kendaraan yang melintas.

BACA JUGA:  Pengamat: Banjir Tangerang Selatan Akibat Kesalahan Tata Kota dan Minimnya Ruang Resapan

Ciputat tidak memiliki alun-alun kota. Tidak ada taman besar yang menjadi pusat aktivitas warga. Tidak ada jalur pedestrian yang manusiawi. Bahkan fasilitas transportasi umum di pusat kotanya justru menjadi titik paling tidak nyaman untuk dilalui. Semua ini sangat kontras dengan wilayah-wilayah lain di Tangsel yang dikembangkan oleh swasta, lengkap dengan ruang terbuka hijau, danau buatan, jalur sepeda, hingga kawasan hunian yang steril dari hiruk pikuk urban.

Pemerintah kota seperti lupa bahwa Ciputat adalah “rumahnya sendiri”. Dan ironisnya, mereka justru tampak lebih sibuk mengurusi ‘rumah tetangga’ yang sudah rapi karena ditata swasta.

Krisis Tata Kota dan Abainya Pemerintah

Pertanyaannya bukan hanya mengapa Ciputat tertinggal, tetapi mengapa pemerintah begitu pasif dan permisif terhadap ketimpangan ruang yang mereka ciptakan sendiri. Ketika sektor swasta mengelola hampir seluruh wilayah Tangsel, maka seharusnya pemerintah memfokuskan perhatian, energi, dan anggaran publik untuk menata ruang yang sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.

Tapi kenyataan berkata lain. Pemerintah kota seolah membiarkan Ciputat berkembang liar tanpa arah, tanpa cetak biru jangka panjang, dan tanpa niat serius untuk direvitalisasi. Fungsi ruang tumpang tindih antara pasar, terminal, jalan, sekolah, kantor, dan permukiman. Tidak ada manajemen transportasi terpadu. Tidak ada relokasi atau zonasi ulang. Setiap hari, masyarakat terjebak dalam kemacetan yang seharusnya bisa diatasi dengan desain kota yang cerdas.

BACA JUGA:  PWI Tangsel Serahkan Tumpeng ke Polres dalam Peringatan HUT Bhayangkara ke-79

Lebih jauh, tidak adanya ruang publik seperti alun-alun kota bukan hanya kelalaian teknis, tapi bentuk kehilangan roh demokrasi perkotaan. Sebuah kota tanpa alun-alun adalah kota tanpa ruang berkumpul, tanpa tempat simbolik untuk merayakan kebersamaan dan menyuarakan aspirasi. Ini bukan hanya soal desain, tapi soal makna.

Saatnya Rakyat Bersuara, Bukan Hanya Menyesuaikan

Kritik terhadap kondisi Ciputat bukan sekadar keluhan teknis warga tentang macet dan sumpek. Ini adalah kritik atas kegagalan struktural pemerintah dalam mengelola ruang yang menjadi miliknya sendiri. Ketika warga di Serpong atau Bintaro hidup dalam kenyamanan tata ruang, warga Ciputat dipaksa hidup dalam ruang yang sempit, penuh, dan lelah padahal mereka tinggal di ibu kota administratif.

Sudah waktunya masyarakat tidak lagi memaklumi keadaan ini. Ciputat butuh narasi baru, bukan hanya dari pemerintah, tapi dari warganya. Sebuah gerakan sipil bisa dimulai: mulai dari menuntut publikasi APBD untuk Ciputat, mendesak DPRD membuat rapat dengar pendapat tentang penataan kota, hingga mengusulkan desain alun-alun kota sebagai proyek kolaboratif warga dan pemerintah.

Bahkan bisa dibayangkan, bagaimana jika warga, mahasiswa, dan komunitas lokal membuat semacam “Urban Festival Ciputat” di tengah ruang-ruang publik yang minim sebagai bentuk satire urban atas matinya visi kota di pusat pemerintahannya sendiri?

BACA JUGA:  Mayat Pria Ditemukan di Lahan Kosong Bintaro, Polisi Olah TKP

Menuntut Perubahan: Dari Simbol ke Aksi

Tangerang Selatan bukan hanya kota impian para developer. Ia adalah kota tempat puluhan ribu warga menggantungkan harapan hidup mereka bukan hanya untuk tinggal, tetapi untuk hidup dalam ruang yang manusiawi.

Ciputat sebagai ibu kota tidak boleh dibiarkan menjadi simbol kegagalan. Sebaliknya, ia harus menjadi pusat perbaikan baik dari sisi fisik, manajemen, maupun keadilan ruang.

Kalau hampir seluruh Tangsel sudah ditata oleh swasta, maka tanggung jawab moral, politik, dan anggaran publik pemerintah harusnya tertumpah penuh ke Ciputat dan wilayah sekitarnya. Karena di sanalah negara masih punya peran utuh, bukan sekadar jadi penonton tata kota oleh korporasi.

Kita tidak butuh kota yang hanya bagus di brosur properti. Kita butuh kota yang adil, tertata, dan berpihak pada warganya sendiri. Dan semua itu harus dimulai dari Ciputat dari pusat yang hari ini nyaris tanpa pusat.

Oleh: Irhas Abdul Hadi
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.

Disclaimer: artikel ini adalah kiriman dari pembaca Tangerangupdate.com. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

TAGGED:#TangerangSelatanciputatHMI ciputatIrhas Abdul Hadi
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

IMG-20251126-WA0006
SAVE_20251125_183127
IMG-20251125-WA0006

Terpopuler

Alwi Asparin, S.T | Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat | Dok. Pribadi

Kritik Keras di HUT Tangsel Ke-17: Klaim Pembangunan Versus Realitas Warga

Terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang pria yang mayatnya ditemukan terbungkus plastik di kebun pisang Desa Bunder, Kecamatan Cikupa, ditangkap di wilayah Lampung | Dok. Istimewa

Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Plastik di Cikupa Ditangkap di Lampung

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Bernadeta Maria Elastiyani, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan/ Foto : TU

Kajati Banten Tinjau Kejari Tangsel, Tekankan Integritas dan Pelayanan Optimal kepada Masyarakat

Selain menangkap tersangka di Batuceper, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk melakukan pencurian sepeda motor | Dok. Istimewa

Polisi Tangkap Pelaku Curanmor dan Penadah di Batuceper

Opini untuk Peringatan Hari Guru 2025. Oleh: Alwi Asparin, S.T | Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat | Dok. Pribadi

Investasi Strategis Bangsa: Pemberdayaan Guru sebagai Agen Transformasi Peradaban

Berdasarkan LHKPN 2024, Camat Pamulang Mukroni menempati posisi pertama camat terkaya di Tangsel dengan Rp9,2 M. Posisi kedua dipegang Camat Pondok Aren Hendra (Rp7,3 M) | Dok. Istimewa

Camat Pamulang dan Pondok Aren Jadi yang Terkaya di Tangsel, Kekayaannya Lampaui Wali Kota

Berita Terkait

Wakil Wali Kota, Pilar Saga Ichsan, menegaskan bahwa fokus utama akuntabilitas adalah dampak nyata dan kesejahteraan yang dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya dokumen laporan | Dok. Istimewa
Kota Tangsel

Pemkot Tangsel Ikuti Evaluasi SAKIP 2025: Pilar Tekankan Program Berdampak ke Masyarakat

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 tingkat Kota Tangerang Selatan, di lapangan upacara Puspemkot Tangsel | Dok. Istimewa
Kota Tangsel

Ribuan Santri Ramaikan Pemkot Tangsel, Pilar: Mereka Aset dan Pondasi untuk Membangun Bangsa

Kunjungan Seskab dan Mensos di Sekolah Rakyat Menengah Atas di Serpong Utara | Dok. Istimewa
Kota Tangsel

Sekda Tangsel Dampingi Seskab dan Mensos Tinjau Sekolah Rakyat Menengah Atas di Serpong Utara

Foto akses Menuju Tol Pondok Aren Serpong / Foto : PT. BSD
Kota Tangsel

Tambah Aman PT BSD Tol Tingkatkan PJU dan Keamanan di Tol Pondok Aren–Serpong

Wakil Ketua Komisi I DPRD Tangsel, Ahmad Syawqi / Foto : TU
Kota Tangsel

Darurat Kekerasan Anak, Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Tangsel Dorong Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengomentari dugaan intimidasi yang diterima warga Serua Indah, Kecamatan Ciputat, usai mengeluh kerusakan pada rumahnya usai dibedah melalui program bedah rumah Tangsel | Dok. Tangerangupdate.com
Kota Tangsel

Bang Ben Minta Kasus Dugaan Intimidasi Pemilik Rumah Program Bedah Rumah di Ciputat Tak Didramatisir

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan turut mengomentari perubahan DED Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Kelurahan Serua | Dok. Tangerangupdate.com
Kota Tangsel

Wakil Wali Kota Tangsel Heran DED Kawasan Kumuh Serua ‘Melenceng’ dari Kebutuhan Lapangan

Kondisi sampah di TPA Cipeucang saat hujan pada Selasa 18 November 2025 | Foto: Tangkapan layar/Tangerangupdate.com
Kota Tangsel

Longsor Sampah TPA Cipeucang Picu Banjir Setinggi Pinggang di Serpong

Jangan Lewatkan

Empat hari berjalan (17-20 November), Satlantas Polresta Tangerang menjaring 343 pelanggaran di 11 titik strategis pada Operasi Zebra Maung 2025 | Dok. Istimewa

Ratusan Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Maung 2025 di Tangerang, 30 Pengendara Ditilang

Kamis, 20 November 2025
Foto akses Menuju Tol Pondok Aren Serpong / Foto : PT. BSD

Tambah Aman PT BSD Tol Tingkatkan PJU dan Keamanan di Tol Pondok Aren–Serpong

Kamis, 20 November 2025
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Bernadeta Maria Elastiyani, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan/ Foto : TU

Kajati Banten Tinjau Kejari Tangsel, Tekankan Integritas dan Pelayanan Optimal kepada Masyarakat

Rabu, 26 November 2025
Identitas mayat terbungkus plastik di Kebun pisang pisang Cikupa Terungkap. Polisi menduga kuat korban tewas akibat tindak kekerasan, ditandai dengan luka terbuka pada leher | Dok. Istimewa

Mayat Terbungkus Plastik di Cikupa Diduga Korban Pembunuhan

Jumat, 21 November 2025
Terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang pria yang mayatnya ditemukan terbungkus plastik di kebun pisang Desa Bunder, Kecamatan Cikupa, ditangkap di wilayah Lampung | Dok. Istimewa

Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Plastik di Cikupa Ditangkap di Lampung

Rabu, 26 November 2025
Wakil Ketua Komisi I DPRD Tangsel, Ahmad Syawqi / Foto : TU

Darurat Kekerasan Anak, Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Tangsel Dorong Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah

Kamis, 20 November 2025
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengomentari dugaan intimidasi yang diterima warga Serua Indah, Kecamatan Ciputat, usai mengeluh kerusakan pada rumahnya usai dibedah melalui program bedah rumah Tangsel | Dok. Tangerangupdate.com

Bang Ben Minta Kasus Dugaan Intimidasi Pemilik Rumah Program Bedah Rumah di Ciputat Tak Didramatisir

Kamis, 20 November 2025
Selain menangkap tersangka di Batuceper, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk melakukan pencurian sepeda motor | Dok. Istimewa

Polisi Tangkap Pelaku Curanmor dan Penadah di Batuceper

Selasa, 25 November 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp