Tangerangupdate.com (18/02/2022) | Tangerang Selatan — Raut kesal masih nampak di wajah Firdaus, kakak dari perempuan berinsial EH warga Kelurahan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Firdaus kesal lantaran merasa di covidkan oleh pihak Puskesmas Setu, padahal hasil Swab Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit menunjukan hasil yang negatif.
Dirinya menceritakan, kejadian tidak mengenakan tersebut bermula ketika sang adik hendak memeriksakan kandungannya ke Puskesmas Setu pada Rabu (09/02) lalu. Kemudian sang adik diarahkan untuk Swab oleh salah satu dokter yang berada di Puskesmas itu.
“Jadi hari Rabu itu, Adek saya ke Puskesmas, emang biasa cek kandungan, nah ada dokter yang perhatiin Adek saya langsung disuruh swab, hari itu juga,” ucap Firdaus saat ditemui di kediamannya, Kamis (17/02).
Setelah dilakukan swab, diakuinya sang adik langsung dinyatakan positif Covid-19, namun tidak diberikan hasil swab Antigen oleh pihak Puskesmas tersebut, karena dalam kondisi hamil lantas sang adik menanyakan nantinya akan dirujuk ke Rumah Sakit mana yang dapat menerima pasien dengan kondisi posisitif Covid-19, namun tidak mendapatkan kepastian disuruh menunggu saja.
“Adek saya disuruh swab, suami sama anaknya disuruh swab juga karena ngerasa Bae-Bae aja ya suaminya ga mau swab dong, karena emng engga ngerasa apa-apa” ujarnya.
Lalu pada Jumat malam (11/02), adik dari Firdaus tersebut mengalami kontraksi, kemudian dilarikan ke salah satu Rumah Sakit di wilayah Pamulang.
Sesuai prosedur yang ada, sebelum dilakukan proses persalinan, pihak rumah sakit meminta pasien untuk dilakukan tes Swab antigen, dan hasilnya negatif.
“Jumat malam emang ketubannya udah pecah, karena kawatir langsung dibawa kerumah sakit Buah Hati Pamulang, kan sebelum masuk rumah sakit prosedur nya harus di swab dan hasilnya negatif Ade saya itu,”
Lanjutnya, keesokan harinya sang adik mengabarkan kepada pihak Puskesmas bahwa dirinya telah melakukan persalinan di rumah Sakit Swasta tersebut. Namun tanpa diduga, pihak Rumah Sakit tiba-tiba memarahi memarahi suami dan pasien karena tidak memberitahukan bahwa hasil swab Puskesmas positif.
Kemudian tanpa dasar yang jelas, pihak Rumah Sakit memindahkan pasien ke ruang isolasi dan selanjutnya dilakukan test PCR. Firdaus merasa heran dengan tindakan tersebut, bagaimana tidak, pasalnya ketika hendak melahirkan, sang adik telah dinyatakan negatif Covid-19 melalui test Antigen oleh pihak rumah sakit.
“Kita kan kesal jadinya, tiba-tiba orang rumah sakitnya marah katanya kenapa engga bilang bahwa swab Puskesmas positif, padahal sebelum masuk rumah sakit itu juga di swab dan negatif, abis itu di PCR negatif juga, tapi berita udah nyebar di kampung jadi kan gimana gitu sama tetangga,” ucapnya.
Firdaus yang tak terima dengan tindakan Puskesmas yang seolah-olah mengintervensi pihak Rumah Sakit lantas melayangkan surat pengaduan ke Dinas Kesehatan serta Ketua DPRD Tangerang Selatan.
“Saya sudah laporkan ke Dinkes Tangsel dan ketua DPRD, selanjutnya saya mau laporin juga ke Walikota biar engga ada lagi yang kaya adek saya, ini kan lalai petugas puskesmas nya, saya meminta adanya sanksi yang tegas terhadap puskesmas Setu,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, tim redaksi tangerangupdate.com masih terus berupaya menghubungi pihak Rumah Sakit (RS) Buah Hati Pamulang untuk meminta keterangan terkait hal tersebut.