• Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Tangerang Raya
  • Ragam
  • Metropolitan
  • Nasional
  • Opini
  • Banten
  • Hukum
  • Politik
Home Banten

Akses Menuju Tiga Sekolah Negeri di Pamulang Ditutup Warga, Protes Sistem PPDB yang Dinilai Diskriminatif

by Redaksi TU
07/07/2025
in Banten, Kota Tangsel, Metropolitan, Nasional
Reading Time: 2 mins read
0 0
A A
Sejumlah Warga RW 10 Pamulang Barat Menutup Akses Jalan ke Tiga Sekolah, Buntut Dugaan PPDB yg Diskriminatif - Dok.TU

Sejumlah Warga RW 10 Pamulang Barat Menutup Akses Jalan ke Tiga Sekolah, Buntut Dugaan PPDB yg Diskriminatif - Dok.TU

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Tangerangupdate.com | Warga RW 10 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, menutup akses jalan menuju tiga sekolah negeri yang berada di lingkungan mereka. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat lokal.

Penutupan dilakukan sejak Kamis, 4 Juli 2024, dan berdampak langsung pada aktivitas di SMAN 6, SMPN 4, dan SMPN 17 Tangerang Selatan. Ketiga sekolah tersebut berada di jalur akses yang sama di kawasan Pamulang Permai.

Meski blokade ke SMPN 4 sudah dibuka usai pihak sekolah menyepakati sejumlah tuntutan warga, akses menuju SMAN 6 masih tertutup. Warga masih menunggu tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Ketua RW 10, Suhendar Wijaya, menjelaskan bahwa keberadaan sekolah-sekolah tersebut awalnya mendapat dukungan penuh dari warga sekitar. Bahkan, saat proses pembangunan berlangsung, warga ikut membantu secara sukarela.

Berita Terkait

Petugas sedang memantau Mesin Pompa - Dok. DSDABMBK

Tangsel Dikepung Banjir, Pemkot Kerahkan Pompa Darurat di 12 Titik

08/07/2025
Tangkapan Layar Banjir di Jombang Rawa Lele - Dok. TU

Hujan Hingga Malam 22 Titik Banjir Kepung Tangsel, Setidaknya 1.516 KK Terdampak

08/07/2025

“Dulu saat sekolah dibangun, kami bantu jaga keamanan, bantu buka jalan untuk alat berat, semua karena ingin anak-cucu kami bisa sekolah dekat rumah,” kata Suhendar.

Namun kini, menurutnya, keadilan itu justru terasa menjauh. Banyak anak warga sekitar yang gagal diterima, bahkan meski rumah mereka hanya berjarak beberapa puluh meter dari sekolah. Hal ini memunculkan dugaan adanya praktik tidak transparan dalam proses seleksi.

“Anak kami tinggal di belakang sekolah, tapi tidak lolos. Sedangkan yang dari luar kelurahan bisa masuk. Ini yang bikin kami sakit hati,” ungkapnya.

Warga pun menilai aturan teknis seperti Juknis atau Juklak tidak lagi relevan jika implementasinya menyingkirkan hak masyarakat setempat.

“Kami bukan tidak paham aturan, tapi aturan itu tidak adil. Gembok ini adalah bentuk perlawanan kami yang kecil, agar pemerintah mendengar,” tambah Suhendar pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Surat keberatan telah dikirimkan kepada Gubernur Banten. Warga berharap ada kebijakan baru yang bisa mengakomodasi aspirasi lokal, terutama dalam zonasi sekolah negeri.

“Harapan kami sederhana, anak-anak kami bisa bersekolah di tempat terdekat. Logika dan nurani seharusnya jadi dasar kebijakan, bukan sekadar angka dan sistem,” ujarnya menutup pernyataan.

Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi di kawasan lain. Akses menuju SMAN 3 Tangerang Selatan ditutup warga sejak 3 Juli 2025. Meskipun aparat Satpol PP telah turun ke lokasi, warga tetap menolak membuka portal jalan sebelum ada kejelasan dari pemerintah.

Tags: Pamulang barattangerang selatantangsel
ShareTweetSendShare

Dapatkan informasi terbaru dari kami

Unsubscribe
Previous Post

PWI Kabupaten Tangerang Gelar Orientasi untuk Calon Anggota Baru

Next Post

Anggota Satpol PP Tangsel Ditangkap Polisi Gegara Buat Gudang Barang Kadaluarsa

Next Post
Foto Ilustrasi/Istimewa

Anggota Satpol PP Tangsel Ditangkap Polisi Gegara Buat Gudang Barang Kadaluarsa

Lokasi Pembangunan Flyover yang di tolak warga, terlihat alat berat mulai beroperasi - Dok. Istimewa

Pembangunan Flyover di Pondok Aren Ditolak Warga, Dikhawatirkan Picu Banjir dan Masalah Sosial

Pengamat hukum dan keuangan daerah, Ichsanuddin Noorsy,

Disinyalir Rugi 8,2 Milyar, Pengamat Minta Investasi Pemkot Tangsel di Bjb di Audit

Trending

  • Ilustrasi | Foto: Pexels/senivpetro

    Lift Barang Diduga Amblas, Karyawan PT Mayora Indah Tbk Tewas di Tempat Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPDB SMP Negeri Tangerang Selatan 2025: Pendaftaran Full Online, Ini Syarat dan Jadwal Lengkapnya!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Lengkap Samsat Pembantu dan Layanan Keliling di Tangerang Selatan, Cek Alamat dan Jam Bukanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fraksi Demokrat Soroti Investasi Tangsel di Bank BJB, Pertanyakan Penurunan Laba dan Masalah Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tangsel Dikepung Banjir, Pemkot Kerahkan Pompa Darurat di 12 Titik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tangerang Update

© 2020 PT. Indo Sakti Media

Navigasi

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini

© 2020 PT. Indo Sakti Media