Tangerangupdate.com – Rencana pembangunan jembatan layang (flyover) di Jalan Haji Sarmah, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, menuai penolakan dari warga setempat. Proyek yang digagas oleh salah satu pengembang properti tersebut dikhawatirkan memicu banjir serta menimbulkan dampak sosial dan ekonomi bagi lingkungan sekitar.
Penolakan disuarakan langsung oleh Forum RW Pondok Kacang Timur dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kota Tangsel, Senin (7/7/2025). Ketua Forum RW, Marsudi, menyatakan kekhawatiran warga terhadap dampak negatif dari proyek tersebut.
“Kami bukan anti-pembangunan, tapi kami khawatir flyover ini memperburuk kondisi banjir dan memicu dampak sosial ekonomi,” ujar Marsudi di kantor DPRD Tangsel.
Menurutnya, warga tidak pernah diajak berkomunikasi atau diberi penjelasan oleh pihak pengembang mengenai pembangunan tersebut. “Tiba-tiba saja sudah ada pembangunan. Tidak ada koordinasi, warga kaget,” lanjut Marsudi.
Ia menyebut, dalam beberapa hari terakhir, kawasan Pondok Kacang Timur, khususnya RW 08 dan 09, telah dilanda banjir akibat hujan deras. Kondisi ini dikhawatirkan akan memburuk jika pembangunan tetap dilanjutkan, terlebih dengan keberadaan tanggul setinggi hampir lima meter yang dibangun pengembang.
“Sekarang saja air sudah masuk ke rumah. Tanggul tinggi itu bikin warga makin takut,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua RW 01 Kelurahan Pondok Kacang Timur, Samat Gotik. Ia mengungkapkan bahwa warga pernah diminta menandatangani surat persetujuan, namun isi surat hanya menyebut soal pemerataan lahan, bukan pembangunan flyover.
“Waktu itu tidak disebut flyover. Kami baru tahu belakangan kalau ternyata proyeknya jembatan layang,” ujarnya.
Merespons aduan warga, Anggota Komisi I DPRD Tangsel dari Fraksi Gerindra, Syauqi Farhan Mawali, menegaskan bahwa pihaknya akan memfasilitasi dialog antara pengembang dan warga guna mencari solusi terbaik.
“Tugas kami di DPRD adalah menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan pihak pengembang. Kami ingin masyarakat merasa aman, dan investasi tetap berjalan sesuai aturan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengembang terkait polemik tersebut.