Tangerangupdate.com – Akses menuju SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan masih ditutup warga dari tujuh Rukun Warga (RW) sejak Rabu, 3 Juli 2025. Penutupan dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi yang dinilai tidak berpihak kepada warga setempat.
Ketua RW 15, Mujianto, menyebut warga tetap bersikeras menjaga portal jalan tetap tertutup sampai ada solusi konkret dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah terkait nasib puluhan calon siswa yang tak diterima.
“Selama belum ada titik temu, kami tetap satu suara. Portal belum akan dibuka sebelum anak-anak kami bisa sekolah di SMA 3,” ujarnya saat ditemui, Kamis (3/7/2025).
Ia menambahkan, jika ada kabar positif atau kesepakatan bersama, warga siap membuka kembali akses jalan tanpa perlu intervensi pihak berwenang.
“Kalau hari ini misalnya sudah ada solusi, kita buka sendiri. Tidak perlu Satpol PP,” tambah Mujianto.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Satpol PP telah melakukan upaya pendekatan. Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-Undangan Satpol PP, Muksin Alfachry, mengatakan pihaknya telah memberikan teguran lisan kepada para tokoh lingkungan yang terlibat dalam aksi penutupan jalan.
“Kami tadi memberikan teguran secara persuasif. Kami minta RT dan RW duduk bersama mencari jalan keluar, termasuk soal mekanisme membuka kembali portal itu,” jelas Muksin.
Ia juga mengingatkan, jika penutupan berlangsung lebih dari tiga hari, pemerintah akan mengambil langkah lanjutan. Namun, pendekatan awal tetap dilakukan secara humanis.
“Kalau masih ditutup setelah tiga hari, tentu akan ada tindakan tegas. Tapi ini warga kita sendiri, jadi tetap kami kedepankan langkah persuasif dulu,” ujarnya.
Diketahui, pada Rabu pagi (2/7/2025), ratusan wali murid dari lingkungan sekitar menggelar unjuk rasa di depan SMAN 3. Mereka kecewa karena anak-anak mereka tak lolos seleksi PPDB jalur zonasi meski tinggal tak jauh dari sekolah.
Jalan Benda Timur, khususnya di sekitar RW 8 hingga RW 13, ditutup oleh massa dengan membentangkan spanduk dan poster protes. Salah satu spanduk bertuliskan, “Anak Kami Tidak Terakomodir, Zonasi Tak Berlaku di SMA 3”.
Aksi warga masih berlangsung hingga hari ini, menunggu respons dari pihak sekolah dan Pemerintah Kota Tangsel.