Tangerangupdate.com – Ratusan wali murid dari tujuh Rukun Warga (RW) di sekitar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Tangerang Selatan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Rabu, 2 Juni 2025.
Mereka memprotes sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi yang dianggap tidak berpihak pada warga sekitar sekolah, menyebabkan banyak anak-anak mereka tidak diterima.
Aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini terpusat di depan gerbang SMAN 3, dengan massa menutup akses jalan Benda Timur 8 hingga 13, yang merupakan jalur utama menuju dan dari sekolah.
Spanduk dan poster berisi tuntutan dibentangkan, di antaranya bertuliskan “Berikan Hak Pendidikan yang Adil Bagi Anak Kami” dan “Anak Kami Tidak Terakomodir. Domisili Tidak Berlaku di SMA 3.”
Ketua RW 16, Syarief Rahmani, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan sekolah yang menolak sejumlah calon siswa dari tujuh lingkungan RW, yakni RW 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16.
Menurutnya, aksi ini dilatarbelakangi keprihatinan mendalam atas nasib pendidikan anak-anak di lingkungan mereka.
“Kami ingin sekolah negeri ini benar-benar mengakomodasi anak-anak dari lingkungan sekitar. Jangan sampai sekolah negeri jadi menara gading bagi warga lokal,” tegasnya.
Senada dengan Syarief, salah seorang orator aksi menyoroti betapa terpukulnya para wali murid melihat anak-anak mereka, yang tinggal hanya beberapa ratus meter dari sekolah, tidak diterima lantaran kalah skor zonasi.
“Sekolah ini dibangun di atas fasilitas sosial dan fasilitas umum yang berasal dari lingkungan kami. Tapi kenapa anak-anak kami justru tidak diberi tempat? Kami hanya minta keadilan!” serunya.
Pantauan Tangerangupdate.com di lokasi, aksi berlangsung tertib dan damai di bawah penjagaan aparat kepolisian yang memastikan tidak terjadi kericuhan.
Hingga berita ini diturunkan pada siang hari, perwakilan SMAN 3 Tangerang Selatan dan perwakilan warga masih melakukan mediasi di ruang kepala sekolah untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan ini.