Tangerangupdate.com (11/08/2021) | Tangerang Selatan — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten adakan sayembara desain tugu Pamulang berhadiah 20 Juta, mulai tanggal 10 Agustus hingga 17 September 2021 mendatang.
Sayembara ini bertujuan untuk merancang ulang desain Tugu Pamulang yang akan menjadi ikon dan kultur budaya Kota Tangerang Selatan, peserta diminta mendesain tugu tersebut dengan memanfaatkan konstruksi yang ada pada saat ini.
Dalam pamflet yang diposting oleh akun pribadi Gubernur Banten Wahidin Halim @wh_wahidinhalim, Rabu (11/08, proses pendaftaran akan dimulai pada tanggal 10 Agustus hingga 17 Agustus 2021.
Sementara untuk pengumpulan karya dilaksanakan pada 17 Agustus hingga 10 September 2021. Lalu proses penjurian akan dilakukan pada tanggal 10 September hingga 16 September 2021 pemenang akan diumumkan pada 17 September 2021.
“Bagi rekan-rekan arsitek yang sedang mencari informasi tentang Sayembara Arsitektur terbaru, kali ini Gubernur Banten @wh_wahidinhalim mengadakan sayembara arsitektur dengan judul “Sayembara Desain Tugu Pamulang” tulis caption dalam postingan tersebut.
Tujuan dari sayembara itu agar terpenuhinya desain Tugu Pamulang Kota Tangerang Selatan selain itu juga terciptanya suasana kompetisi terbuka mengenai ide atau gagasan desain, dengan melibatkan serta memberikan kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi dalam menghasilkan desain-desain yang inovatif dan terbaik.
“terciptanya suasana kompetisi terbuka mengenai ide atau gagasan desain, dengan melibatkan serta memberikan kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi dalam menghasilkan desain-desain yang inovatif dan terbaik” tulisnya.
Adapun yang menjadi juri dalam sayembara tersebut yaitu, Ir. Agung Nugraha seorang praktisi dari Ikatan Arsitek Indonesia dan Dr. Mufti Ali, Budayawan & Seniman. Dalam sayembara tersebut berhadiah total 20 juta rupiah.
Perlu diketahu bahwa, Pembangunan Tugu Pamulang yang terletak di Persimpangan Jalan Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, dinilai sebagai proyek gaib karena pelaksanaannya tidak transparan serta tidak jelas bentuknya.
Menurut Wakil Koordinator Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Jupry Nugroho, Kamis (15/04). Menilai bahwa proyek pembangunan tugu tersebut sangatlah minim informasi. Masyarakat hanya tahu ketika tugu berwarna putih kusam itu viral di media sosial, lantaran jauh dari ekspektasi.
“Persoalan yang amat sangat vital dari proyek pembangunan tugu tersebut, yaitu tidak ada transparansi dalam tahap pengadaan barang dan jasa, karena tidak ada data pengadaannya di LPSE Provinsi Banten terkait nama ataupun hal terkait proyek tersebut,” ujar Jupry.