Tangerangupdate.com (05/08/2022) | Kabupaten Tangerang — Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menanggapi data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait puluhan ribu anak di wilayahnya mengalami putus sekolah.
Zaki mengatakan bahwa saat ini dirinya tengah meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang agar segera mencatat faktor dan penyebab tingginya angka putus sekolah tersebut.
Sebab katanya, di wilayah Kabupaten Tangerang masih banyak sekolah ataupun pondok pesantren yang tidak melaporkan jumlah peserta didik.
“Iya macam-macam, ini lagi dibahas oleh Dinas Pendidikan karena ada beberapa siswa yang sebetulnya sudah sekolah di sekolah swasta, Madrasah, dan pondok pesantren tapi tidak dilaporkan, nah ini sedang disisir semua,” ujarnya kepada pewarta Jumat (05/08/2022).
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Nasrullah Ahmad menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan stakeholder guna membahas permasalahan ini.
“Kan banyak faktor, ini yang perlu kita kaji, makanya besok (Kamis) hearing bersama Dinas Pendidikan (Dindik), tapi termasuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Forum Komite atau stakeholder yang lain yang terkait,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat wilayah Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan angka putus sekolah tertinggi di Provinsi Banten.
Dikutip dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud diketahui bahwa angka putus sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat di Kabupaten Tangerang mencapai 22.194.
Kemudian disusul oleh Kabupaten Lebak dengan jumlah anak putus sekolah sebanyak 16.656 anak, lalu posisi ke tiga adalah Kabupaten Pandeglang, dengan angka 11.410 anak dan ke empat yakni wilayah Kabupaten Serang mencapai 10.778 anak.
Sementara untuk posisi ke 5 dipegang oleh Kota Tangerang dengan jumlah 7.844 anak, sedangkan diposisi selanjutnya Kota Tangerang Selatan sebanyak 6.079 anak.
Lalu nomor 7 ialah Kota Serang dengan jumlah 5.977 dan berada di posisi terakhir Kota Cilegon yang mencapai 1.913 anak putus sekolah.
Dalam situs tersebut juga dijelaskan bahwa, dari puluhan ribu anak putus sekolah di Kabupaten Tangerang tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu Drop Out (DO) atau berhenti begitu saja dan kategori Lulus Tanpa Melanjutkan (LTM).
Di Tingkat sekolah dasar (SD) angka DO mencapai 2.543 dan LTM 7.251. Sedangkan tingkat SMP, anak yang mengalami DO berjumlah 1.636 sedangkan LTM sebanyak 8.623. Sementara, untuk tingkat SMA sederajat, angka DO mencapai 2.104.