Tangerangupdate.com – Isu saling sandera antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan pemerintah Kota Tangerang Selatan demi meloloskan Keputusan Wali Kota (Kepwal) Tangerang Selatan (Tangsel) tentang Besaran Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) mencuat.
Menurut informasi dari internal Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, IDI dengan Pemkot Tangsel melakukan lobi-lobi untuk meloloskan Kepwal yang mengatur tentang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) PPPK tenaga kesehatan tersebut.
Dari informasi itu pula, IDI tidak akan menyetujui Kepwal jika TPP yang diterima oleh para tenaga medis tidak naik, bahkan disetarakan dengan nakes.
IDI katanya, sengaja melakukan hal itu demi menjaga kepentingan profesinya. Di sisi lain, mereka mengesampingkan nasib para nakes meski bekerja di wilayah yang sama.
“Jadi yang saya dengar, organisasi dokter IDI nggak mau tanda tangan/menyetujui kalau TPP ini nggak dinaikkin,” katanya saat ditemui di bilangan Serpong, Kamis 25 April 2024.
Informasi yang kami dapat itu turut dikuatkan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Tangsel, Karyadi. Ia bahkan menyebut jika penerbitan Kepwal sarat dengan kepentingan kelompok tertentu dan tidak mengindahkan kesejahteraan tenaga kesehatan.
Karyadi bahkan mengaku jika pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan Kepwal yang membuat pendapatan para nakes berada di bawah standar hidup layak Kota Tangsel.
“Saya juga prihatin sebenarnya. Jadi (benar mereka dapat) previllage. Itu kan kadang-kadang ada unsur politik juga,” katanya kepada Tangerangupdate.com.
Ia juga turut mempertanyakan alasan Pemkot Tangsel yang mengaku kekurangan anggaran untuk menaikkan nilai TPP nakes. Menurutnya, alasan tersebut tidak mendasar, sebab Pemkot Tangsel selalu menaikkan kuota penerimaan PPPK meski mengaku memiliki anggaran terbatas.
“Harusnya kalau tidak ada biaya, kuotanya jangan ditambah, dikurangi aja, biar gajinya tidak diturunin. Lebih baik dikurangi aja kuota penerimaannya,” katanya.
Tangerangupdate.com telah berupaya melakukan konfirmasi ke IDI Tangerang Selatan dengan mendatangi sekretariat mereka di bilangan Pamulang.
Namun, saat kami tiba, petugas yang berjaga di sekretariat tersebut menyebut jika tidak ada pengurus IDI yang bisa ditemui untuk wawancara.