Tangerangupdate.com | Insiden kebakaran pipa bahan bakar minyak yang terjadi di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam (03/02) menyisakan duka mendalam.
Lokasi kejadian yang padat mempersulit proses evakuasi para korban, yang juga berpotensi juga menambah korban jiwa.
hal tersebut disampaikan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara Rizal.
“Peristiwa kebakaran ini mengakibatkan terbakarnya pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja,” ucapnya Sabtu (04/02).
Dalam insiden yang terjadi sekira pukul 20.16 WIB, diawali dengan Kobaran api membumbung tinggi.
Bahkan membuat langit di sekitar lokasi kejadian menjadi gelap karena tertutup asap hitam.
Suasana panik nampak yang juga terekam, terlihat sejumlah orang berlarian di antaranya markas PMI Jakarta Utara yang berada tidak jauh dari pemukiman mereka.
Dalam keterangan Rizal yang dikutip dari Antara menuturkan jumlah warga yang mengungsi ke markas PMI Jakarta Utara mencapai 338 jiwa.
Bukan hanya di PMI ada juga RPTRA Rasela sebanyak 256 jiwa, Kantor Dinas Tenaga Kerja sebanyak 74 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan sebanyak 65 jiwa, hingga beberapa masjid di sekitar lokasi kejadian.
Selain menyebabkan delapan orang masih dinyatakan hilang, kebakaran pipa bahan bakar minyak itu juga menewaskan 13 orang dan 49 orang mengalami luka bakar.
Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
Saat ini, suasana pemukiman terpantau mulai kondusif. Pukul 03.30 WIB, para petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi yang menandakan upaya pemadaman api telah selesai.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh agar insiden kebakaran fasilitas bahan bakar minyak milik perseroan tidak lagi terulang di masa depan.