Tangerangupdate.com (09/10/2021) | Kota Serang — Muncul keluhan soal bau di sepanjang Jalan Raya Taktaran, Serang, akibat cairan sampah yang menetes imbas aktivitas mobil pembuangan sampah menuju TPS Cilowong.
Masalah tersebut mulai dirasakan masyarakat setelah Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Serang meneken kontrak kerja sama untuk membuang sampah sebanyak 400 ton sehari di TPS Cilowong.
Rizky, salah satu warga membenarkan bahwa aroma tak seram itu muncul sejak aktivitas truk sampah yang kebanyakan menggunakan plat B tersebut meningkat.
Selain menggunakan plat B, ciri lain dari mobil angkutan sampah asal Tangerang Selatan itu menggunakan truk berwarna putih. Truk tersebut katanya, memiliki jadwal yang tak menentu serta beriringan hingga belasan mobil.
“Ia bau, kalau pas ada angin lewat. Lalai sampah dari Serang mah ga ada yang bau,” ucapnya. Jumat (08/10/2021).
“Kemarin malam jam 1 malam itu 15 mobil. Jam 9 juga ada, jam 10 pagi juga ada,” tambahnya.
Tidak hanya Rizky, kelompok masyarakat sipil yang menamakan dirinya Rekonvasi Bhumi juga telah membuatkan petisi. Mereka menilai kerjasama yang disepakati hanya berdasarkan nilai kasihan yang diberikan Pemkot Serang kepada Pemkot Tangerang Selatan. Hal itu katanya, terlihat dari kerjasama yang tidak didukung dengan kajian yang cukup.
Atas dasar itulah, Rekonvasi Bhumi sedari awal tegas menolak TPS Cilowong dijadikan penampungan sampah dari Tangerang Selatan.
“Betul kami yang membuat petisi. Masyarakat di media sosial juga mengeluh karena bau dan ceceran sampah,” kata Direktur Rekonvasi Bhumi, Np Rahadian kepada wartawan.