Tangerangupdate.com (20/10/2021) | Tangerang Selatan — Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Kota Tangerang Selatan, Drs. H. Muslih, M.Pd, membantah perihal dugaan permintaan uang kolektif kepada para wali murid. Dirinya mengaku, uang kolektif tersebut ditujukan untuk biaya operasional para staf sekolah dan pengajar di sekolah tersebut.
“Kita ga ngadain AC di SMP 5. Jadi gini, kita kemarin rapat, jadi sekolah itu katakanlah untuk perawatan, untuk tambahan makan minum harian, operasional lah. Itu kita minta sumbangan seikhlasnya kepada orang tua,” ucapnya saat dihubungi tangerangupdate.com. Ditulis Rabu (20/10/2021).
Muslih beralasan, dirinya meminta uang kolektif kepada wali murid bertujuan untuk menutup biaya operasional sekolah yang tidak dicover oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Iya, operasional yang ga tercover oleh BOSNas. Jadi gini BOSNas itu tidak boleh buat minum harian ga boleh, buat Aqua galon aja ga boleh. Itu kadang-kadang kita patungan, makanya saya minta sumbangannya,” akunya.
“Ya boleh beli Aqua lah, harian. Bolehlah kita misalnya ngasih snack, roti sebungkus. Yaa bahasa kasarnya ngajar dari pagi sampai siang yaa ada lah itunya. Jadi begini, untuk sekedar katakanlah kita beli supaya guru itu yang ngajar dari pagi sampe sore, itu ada lah mungkin minumnya – kuenya untuk ganjal perut,” tambahnya.
Selain itu katanya, dirinya juga mengaku uang tersebut juga akan digunakan untuk keperluan kegiatan organisasi siswa, seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Muslih mengatakan walaupun anggota OSIS tersebut tidak banyak, namun ia bersikukuh pada setiap kegiatannya, para anggota OSIS tersebut tetap harus diberikan makan.
“Yaa kan ada yang dimakan sama siswa juga, misalkan OSIS. Kita kan minta itu ada banyak yang akan dibiayai, misalnya osis katakan lah, osis itu kalau rapat, ngadain kegiatan itu kita kasih makan. Walaupun tidak banyak, masa kita ga kasih makan bocah sih,” katanya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan jika ada wali murid yang berkenan untuk menyumbangkan pendingin ruangan seperti kipas ataupun AC, maka pihak sekolah akan secara terbuka menerima sumbangan tersebut.
“Saya bilang ini istilahnya, orang tua itu kan ada yang nyumbang ke sekolah ya, nyumbang kipas dll. Saya katakan begini, yaa kalau sekolah ini disumbangnya bukan hanya kipas tapi AC, kita siap untuk listriknya,” katanya.
“Ini orang tua kan banyak yang nyumbang kipas di kelasnya. Sudah ada yang nyumbang,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Muslih mengklaim bahwa uang kolektif tersebut hanya dilakukan di sekolahnya. “Yaa bisa jadi, kan saya hanya minta kepada orang tua,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah wali murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Kota Tangerang Selatan mengaku diminta uang iuran untuk membeli pendingin ruangan (AC) oleh pihak sekolah.
Salah satu wali murid yang enggan disebut namanya mengatakan, permintaan tersebut langsung disampaikan oleh pihak sekolah dihadapan para walimurid pada, Sabtu (16/10/2021).
“Ada rapat wali murid, bahas soal sumbangan yang katanya buat beli AC, kepala sekolahnya juga ada pas rapat, hadir semua,” akunya saat dihubungi redaksi tangerangupdate.com. Rabu (20/10/2021).
Dirinya menyebut, setiap walimurid diminta membayar iuran seikhlasnyanya, namun dengan nominal minimal 100 ribu.
Nantinya, katanya melanjutkan, para wali murid tersebut juga diminta untuk memberikan iuran rutin setiap bulannya.
“Setiap murid minimal 100 ribu untuk membeli AC, rutin setiap bulan. Kan namanya sumbangan bebas berapa aja tapi malah ada minimalnya katanya 100 ribu,” terangnya.