Tangerangupdate.com (20/07/2022) — Aliansi Mahasiswa Pemerhati Sulawesi Tenggara – Jakarta (AMP SULTRA), menggelar aksi di kementerian Investasi/BKPM RI terkait sejumlah isu lingkungan yang berdampak buruk akibat operasi tambang di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Koordinator aksi, La Ode Nofal menyebutkan bahwasanya aksi ini bergerak berdasarkan tangis dan darah air mata masyarakat daerah yang tanahnya dieksploitasi oleh perusahaan yang membawa dampak buruk terhadap lingkungan, mata pencaharian masyarakat di sana.
Terlebih katanya, banyak tindakan represif dan kriminalisasi yang dialami warga Sulawesi Tenggara akibat mempertahankan tanahnya sendiri dari ancaman penambangan.
“Banyak hal yang disampaikan secara langsung Oleh Aliansi Mahasiswa Pemerhati Sulawesi Tenggara-Jakarta (AMP SULTRA) dan salah satunya terkait masalah yang dialami masyarakat wawoni kabupaten konawe kepulauan Sultra yang terancam tanahnya digusur oleh Perusahaan Tambang (PT GKP),” katanya
Maka dari itu, Naufal mendesak agar proyek tambang yang merusak lingkungan di Sulawesi Tenggara mendesak perintahkan gubernur sulawesi tenggara H Ali MAZI SH untuk segera memberhentikan operasi tambang yang bermasalah di Sulawesi Tenggara.
Kemudian, mendesak menteri investasi/BKPM dan istana agar menutup akses dan mengevaluasi keberadaan tambang yang ada di Sulawesi Tenggara. Dan mendesak agar mencabut dan menghentikan tambang-tambang yang mengabaikan Hak-Hak rakyat di Sulawesi Tenggara.
Serta, mendesak hentikan tindakan represif dan kriminalitas aparat terhadap masyarakat di Sulawesi Tenggara yang menolak dampak yang merusak atau berpotensi merusak lingkungan hidup warga di Sulawesi Tenggara.
“Ini yang perlu dilihat dan evaluasi oleh pemerintah pusat salah satunya kementrian BKPM. Dan alhamdulillah disambut dengan baik dan akan dilihat kembali dan bahkan diteruskan ke istana,” tutupnya.