Tangerangupdate.com – Ribuan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Provinsi Banten kini terjebak dalam ketidakpastian. Hingga pertengahan Oktober 2025, sekitar 1.800 guru PPPK angkatan 2021 hingga 2024 belum juga menerima gaji.
Padahal, mereka tetap hadir di kelas, menyiapkan bahan ajar, dan mendidik siswa seperti biasa.
“Kami tetap bekerja, tapi belum digaji. Sementara kebutuhan hidup tak bisa ditunda,” ujar Rudi Yana Jaya, M.Pd, salah satu guru PPPK di Kabupaten Serang, Minggu (12/10/2025).
Menurutnya, kondisi ini sangat memberatkan. Banyak guru yang harus mencari pinjaman atau menunda pembayaran tagihan rumah tangga.
“Guru PPPK tidak minta belas kasihan, hanya menuntut hak yang seharusnya dibayarkan,” tegasnya.
Guru Lama Belum Gajian, PPPK Baru Sudah Terima
Keluhan semakin meluas karena PPPK angkatan 2025 justru telah menerima gaji tepat waktu. Hal ini menimbulkan rasa ketidakadilan di kalangan guru yang lebih lama mengabdi.
“Yang baru malah sudah cair, sementara kami yang lebih dulu mengajar belum juga dibayar. Apa loyalitas tidak lagi dihargai?” kata Rudi.
Para guru menilai, pemerintah daerah seharusnya memprioritaskan pembayaran bagi pegawai aktif yang sudah lama mengabdi, bukan justru menunda tanpa kepastian waktu.
Surat Resmi Disdikbud Banten Akui Keterlambatan
Kabar penundaan ini bukan sekadar isu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten telah menerbitkan surat resmi bernomor 900.1.3.1/0669-Dindikbud/2025 tertanggal 1 Oktober 2025, yang menjelaskan alasan keterlambatan pembayaran.
Dalam surat yang ditandatangani Pelaksana Harian Kepala Disdikbud, Lukman, dijelaskan bahwa gaji PPPK angkatan 2021–2024 tertunda karena kekurangan anggaran pada kode rekening gaji pokok. Pemerintah saat ini masih menunggu pengesahan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025.
“Kami masih menunggu disahkannya APBD Perubahan TA 2025,” tertulis dalam surat tersebut.
Surat itu ditembuskan kepada Gubernur Banten, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, dan pejabat terkait lainnya sebagai laporan resmi.
Tuntutan Guru: Ada Kepastian dan Nurani
Para guru berharap Pemprov Banten segera memberi kepastian waktu pembayaran. Mereka mengingatkan, keterlambatan gaji tidak hanya berdampak pada ekonomi keluarga, tetapi juga pada motivasi dan kinerja di lapangan.
“Jangan bicara pendidikan bermutu jika kesejahteraan gurunya diabaikan. Banten tidak kekurangan uang, hanya kekurangan nurani,” tutur salah satu guru SMA negeri di Kabupaten Pandeglang.
Guru PPPK juga meminta transparansi penggunaan anggaran dan evaluasi sistem keuangan daerah agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka menegaskan, pendidikan tidak bisa berjalan tanpa kesejahteraan pendidik.
Editor: Jupry Nugroho
Reporter: Juno