Tangerangupdate.com – Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Maria Teresa, mendukung penuh kegiatan sosialisasi dan penyuluhan bagi masyarakat terkait pekerja migran Indonesia (PMI) yang digelar oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten. Acara tersebut diikuti puluhan warga dari wilayah Cipayung dan sekitarnya.
Maria menilai kegiatan ini penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai tata cara dan prosedur resmi bekerja di luar negeri, sekaligus memastikan perlindungan hukum bagi para pekerja migran sejak keberangkatan hingga kepulangan.
“Program sosialisasi ini sangat penting untuk memproteksi para pekerja migran asal Tangsel agar semuanya sesuai prosedur. Perlindungan bagi pekerja migran harus menjadi prioritas agar mereka dapat bekerja dengan aman dan nyaman,” ujar Maria Teresa, Selasa (14/10/2025).
Perlindungan dan Edukasi Harus Sejalan
Maria menambahkan, saat ini prosedur penempatan kerja ke luar negeri semakin mudah dan transparan. Namun, kemudahan itu perlu diimbangi dengan pengetahuan dan kesadaran masyarakat agar tidak salah langkah dalam memilih jalur penyaluran kerja.
“Sekarang ini proses penempatan kerja ke luar negeri jauh lebih mudah diakses. Tapi tetap harus melalui jalur resmi supaya pekerja migran terlindungi dari awal keberangkatan sampai kembali ke Tanah Air,” jelasnya.
Politisi asal PDI Perjuangan tersebut juga menyoroti kontribusi besar pekerja migran terhadap ekonomi nasional dan daerah. Menurutnya, remitansi dari PMI turut meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Pekerja migran memiliki peran besar bagi ekonomi. Di Tangsel, minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri cukup tinggi. Karena itu kita harus dukung dengan edukasi serta perlindungan hukum yang kuat,” katanya.
BP3MI Fokus Cegah TPPO dan Jalur Ilegal
Dalam kegiatan tersebut, BP3MI Banten menghadirkan Ekasari Wijayanti, Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI Banten, sebagai narasumber. Ia menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya mengikuti prosedur resmi penempatan kerja ke luar negeri.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa bekerja di luar negeri itu mudah, tapi harus prosedural. Jangan tergiur jalan pintas,” ungkap Ekasari.
Ia menegaskan, BP3MI terus berupaya mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap memanfaatkan masyarakat dengan iming-iming pekerjaan bergaji besar. Saat ini, kasus TPPO paling banyak ditemukan di Kamboja dan Timur Tengah.
“Jangan sampai masyarakat Tangsel menjadi korban TPPO. Pastikan legalitas penyalur dan keaslian dokumen sebelum berangkat,” tegasnya.
Warga Apresiasi Kegiatan Sosialisasi
Salah satu peserta, Hendra, warga Cipayung, menyambut positif kegiatan sosialisasi tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini sangat membantu masyarakat memahami langkah yang benar sebelum bekerja di luar negeri.
“Dengan penyuluhan seperti ini, masyarakat jadi tahu prosedur resmi dan tidak mudah tertipu oleh oknum calo yang menawarkan kerja instan,” ujarnya.
Hendra berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi.
“Kalau bisa kegiatan seperti ini dilakukan terus. Supaya makin banyak warga yang sadar pentingnya jalur resmi dan perlindungan bagi pekerja migran,” pungkasnya.
Editor: Jupry Nugroho
Reporter: Juno


