Tangerangupdate.com – Universitas Pamulang (Unpam), buka suara terkait isu dugaan paksaan mengikuti seminar berbayar kepada mahasiswa jenjang S1 Program Studi Ilmu Hukum.
Sabtu 29 Juni 2024, Wakil Rektor (Warek) I Universitas Pamulang (Unpam), Ubaid Alfaruq didampingi Warek II, Subanto, turun untuk mengklarifikasi isu tersebut.
Menurut Ubaid, pihaknya menyesalkan adanya istilah wajib mengikuti seminar tertentu. Pasalnya, Peraturan Rektor nomor 3 tahun 2021 hanya mewajibkan mahasiswa memiliki 4 sertifikat kegiatan ilmiah.
Di mana, sertifikat itu didapat dari kegiatan seminar yang diikuti mahasiswa dan digunakan sebagai syarat ujian akhir program studi. Mahasiswa dibebaskan memilih kegiatan apapun.
“Hal itu semata-mata bertujuan untuk memberikan nilai tambah pengetahuan. Kegiatan ilmiah seperti seminar, pelatihan workshop yang dilakukan program studi, lembaga kajian keagamaan, fakultas, universitas, itu boleh, silahkan,” terangnya dikutip dari Siberkota.com.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Warek II, Subanto tampak mengakui jika dugaan paksaan seminar itu terjadi pada kegiatan seminar keagamaan.
Untuk itu, katanya, pihaknya tengah menggali informasi lebih lanjut dan akan memberikan tindakan tegas terhadap dosen yang bersangkutan.
“Pastinya dosen itu akan kami panggil, tadi kami meminta klarifikasi ke pimpinan yang ada di lembaga kajian keagamaan (LKK), karena ini berkaitan dengan seminar keagamaan,” katanya.
“Pasti kita punya kebijakan, punya peraturan. Pertama, sanksi yang akan diberikan kepada dia itu mengurangi BKD (Beban Kerja Dosen) kalau memang terdapat unsur-unsur yang memang terbukti dan sifatnya itu ringan. Kalau sifatnya sedang mungkin dicutikan. Kalau memang berat, ya itu akan kami keluarkan,” sambungnya.
Seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang (Unpam) mengeluh dengan dugaan pemaksaan mengikuti seminar berbayar oleh salah satu tenaga pengajar.
“Iya bang, benar. Bilangnya katanya yang tidak ikut itu (seminar) dipastikan nilainya tidak tuntas. Bilangnya si seperti itu, buktinya ada kok di group,” ungkapnya. (*)