Tangerangupdate.com – Kejanggalan mewarnai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) yang tertuang dalam surat keputusan Kepala Sekolah nomor: 421.3/Kep.056-Kepsej/2024 dan surat keputusan nomor: 421.3/Kep.053-Kepsek/2024, hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menetapkan 255 siswa diterima di sekolah tersebut.
Namun, pada Kamis (15/7/24), Dika, Operator PPDB SMAN 8 Kota Tangsel, menyampaikan informasi yang berbeda kepada wartawan.
“Dalam pengajuan kuota ke Provinsi, kami menerima 256 siswa melalui jalur zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi. Rinciannya, jalur zonasi 128 siswa, jalur afirmasi 38 siswa, jalur perpindahan tugas orang tua 46 siswa, dan jalur prestasi terbagi menjadi akademik 46 siswa dan non-akademik 31 siswa, dengan total 256,” jelasnya.
“Kami mengajukan 8 kelas, masing-masing berkapasitas 32 siswa. Saat ini, total siswa yang mengikuti MPLS sebanyak 256, sesuai dengan pengajuan kami,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani, menyatakan tidak mengetahui daya tampung SMAN 8 Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan untuk PPDB tahun ajaran 2024-2025.
“Jumlah rombel mungkin 9 atau 8, saya belum lihat. Jumlah siswa per kelas berdasarkan Permendikbud berkisar 20 hingga 36 siswa, dalam kondisi tertentu bisa lebih,” kata Tabrani.Menanggapi hal ini, Edo, warga Tangsel, merasa ada yang janggal dengan kuota siswa yang diterima di SMAN 8 Tangsel.
“Berdasarkan hasil seleksi tahun 2024, ada 255 siswa yang diterima. Dengan 8 kelas, setiap kelas berkapasitas 36 siswa, 255 dibagi 36 hanya mengisi 7 kelas.
Kami meminta penjelasan dari pihak sekolah mengenai satu kelas yang kosong ini. Apakah ada jalur khusus atau ada hal lain yang tidak jelas? Kami mohon penjelasan dari Kepala SMAN 8 Tangsel,” katanya.
Edo juga berharap pihak sekolah segera memberikan penjelasan terkait masalah ini.”
Jika dalam satu atau dua hari tidak ada kejelasan, kami akan mengadakan aksi untuk menanyakan satu kelas yang kosong ini dan bagaimana pihak sekolah menempatkan siswa,” tegasnya.