Tangerangupdate.com – Proses seleksi jajaran direksi dan komisaris Perseroan Daerah (Perseroda) Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) dinilai hanya formalitas belaka.
Pengamat politik dari Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, menuding bahwa kursi-kursi strategis di tubuh BUMD tersebut hampir pasti diisi oleh figur-figur yang mendapat “restu politik”.
“Jangan munafik bicara open bidding atau screening segala. Faktanya, siapa yang duduk sebagai direksi maupun komisaris BUMD Tangsel itu ditentukan oleh siapa yang punya kedekatan politik. Itu tiket emasnya,” ujar Adib saat ditemui di kawasan Serpong, Senin (21/7/2025).
Menurutnya, meskipun proses seleksi dibalut dengan mekanisme administrasi dan tes, hasil akhirnya cenderung sudah bisa ditebak.
“Yang terpenting bukan tesnya, tapi siapa yang direstui oleh elite partai, khususnya partai penguasa,” katanya.
Adib secara gamblang menyebut Partai Gerindra sebagai aktor kunci dalam penentuan posisi strategis tersebut.
Ia menilai, sebagai partai dominan di Tangsel, Gerindra hampir pasti memiliki pengaruh kuat dalam menyusun komposisi direksi PITS.
“Ini sudah jadi rahasia umum. Pasti ada figur titipan yang mewakili kepentingan politik tertentu. Yang duduk di jajaran direksi nanti sangat mungkin adalah orang-orang yang punya koneksi dengan Gerindra,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebut bahwa skema seleksi ini berpotensi melemahkan profesionalisme BUMD jika terus dikendalikan oleh kepentingan politik.
“Kalau semua dipolitisasi, bagaimana mungkin investasi di Tangsel bisa dikelola secara sehat dan transparan?” cetusnya.
Untuk diketahui, saat ini proses seleksi Direksi dan Komisaris Perseroda PITS tengah berlangsung. Sejumlah nama telah lolos tahap administrasi dan tengah menjalani proses berikutnya.
Namun, di tengah proses itu, dugaan adanya ‘pemenang yang sudah ditentukan’ makin menguat di kalangan pengamat.