Tangerangupdate.com (27/05/2020) Pemerintah berencana menerapkan Pola Hidup Normal Baru (New Normal) setelah pemberlakuan Pembatasan Bersakala Besar (PSBB) berakhir, hal ini akan membuat suatu tatanan baru pada kehidupan masyarakat sebagai langkah protokol upaya pencegahan Covid-19, Provinsi Banten menjadi salah satu dari 4 Provinsi yang akan menuju penerapan New Normal.
Terkait hal tersebut Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Prov Banten kembali memberikan perhatian serius atas keberlangsungan pendidikan di Pondok Pesantren atas pemberlakuan New Normal, karena telah banyak desakan dari para wali santri agar pesantren dapat segera melaksanakan proses belajar mengajar.
“kami sangat berharap agar Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se – Banten agar dapat membantu mewujudkan sarana dan prasarana kesehatan pada pondok-pondok pesantren, Hal ini dimaksudkan agar pada saat melaksanakan kembali proses belajar mengajar dapat memenuhi ketentuan prtokoler kesehatan ditengah pendemi virus Covid-19” ujar Ahmad Fauzi usai menggelar rapat di kantor DPW PKB Banten.
Ditambahkannya bahwa jumlah pesantren se – Provinsi Banten yang perlu medapat perhatian dan bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota jumlahnya sebanyak 4000 lebih pondok pesantren yang terkena dampak pembatasan sosial akibat Covid-19 ini.
Sementara itu Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Tangerang Selatan H. M. Soleh saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menyampaikan sangat menyambut baik kebijakan New Normal yang di canangkan oleh pemerintah pusat ini. “Ini hal yang baik harus diperjuangkan, kami akan segera menggelar rapat fraksi beserta Tenaga Ahli agar kita dapat mengambil keputusan dan memberikan data-data pendukung terkait supporting Pemerintah Daerah kepada Pondok Pesantren di Tangsel dengan tetap mempertimbangkan aturan dan arahan dari Pemerintah Pusat” tukasnya.
H. M. Soleh mendorong agar pondok pesantren dapat diberikan bantuan sarana dan prasarana oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam melaksanakan protokoler kesehatan di pondok pesantren. Sarana dan prasarana dapat berupa sarana cuci tangan di unit unit tempat pendidikan santri, bantuan masker untk santri dan tanaga pengajar, bantuan hand sanitaizer serta bantuan alat pengukur suhu tubuh. Selain itu bantuan pemeriksaan kesehatan rappid test bagi santri dan tenaga pendidik juga dinilai sangat diperlukan guna untuk memastikan semua santri tdk terjangkit virus.juno/tu