Tangerangupdate.com (04/07/2020) | Menjelang detik penentuan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota ada yang menarik mengenai hasil suvey yang dilakukan oleh Media Inovasi Survey Independent (MISI) terkait tingkat popularitas dan elektabilitas dan Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan. Senin (03/07/2020)
Dalam hasil rilis yang tangerangupdate.com terima Media Inovasi Survey Independent (MISI) telah melakukan survey dari tanggal 01 – 10 juli 2020 yang dilakukan terhdapap 10 nama yang ramai di perbincangkan seperti Benyamin Davnie, Arsyid, Muhammad, Siti Nur Azizah, Suhendar, Heri Gagarin, Rahayu saraswati, Ruhamaben, Azmi Abubakar, Pilar Saga Ichsan dengan 400 responden yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Tangerang selatan.
Wawan Setiawan Direktur Media Inovasi Survey Independent (MISI) memaparkan bahwa jika dilihat dari 5 besar tingkat Popularitas Benyamin Davnie: 79,4% masih dipuncak disusul dengan Arsyid: 56,4%, Muhammad: 39,7%, Siti Nur Azizah: 33,7% serta Suhendar: 29,3%.”
Wawan menjelaskan bahwa ada yang menarik jika dilihat dari elektabilitas atau kecendrungan masyarakat untuk memilih, pada posisi pertama masih diduduki oleh Benyamin Davnie: 13,0% hal ini dikatakan wawan biasa karena Benyamin Davnie sudah dua periode mendampingi Airin Rachmi Diany kemudian Sekretaris Daerah Muhammad: 11,0%, anak Wapres Siti Nur Azizah: 9,3% dan tokoh muda yang sempat maju sebagai perseorangan Suhendar: 4,6% disusul oleh Arsyid: 4,0%.
“Bisa kita lihat bahwa masyarakat nampaknya masih lekat dengan tokoh yang sebelumnya menjabat serta dari klan dinasti besar, namun yang menarik adalah muncul sosok muda dalam lima besar ini, jika partai berani bermanuver serta mesin di grassroot berjalan tentu akan memberi dampak positif untuk konstalasi Pilkada Tangsel tahun ini” ungkap wawan ketika dikonfirmasi, Selasa (04/07/2020)
Sementara Abdul Muhyi Kandidat Magister Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) mengatakan bahwa memang berbicara politik di Tangsel masih didominasi nama-nama besar wajar karena sekali lagi sosok tersebut familiar karena sudah muncul sejak kota ini mekar seperti Benyamin Davnie dan Muhammad, namun jika melihat peluang para pendatang baru seperti Siti Nur Azizah, Rahayu Saraswati dan Suhendar jika nampaknya harus berhati-hati karena Tangsel itu unik, munculnya calon-calon muda sebagai “Kuda Hitam” akan memberi warna tersendiri.
“Pendatang baru diluar lingkaran tentu harus berhati-hati, jika tidak ada gagasan segar untuk masyarakat sepertinya akan sulit, sepertinya tingkat kepedulian masyarakat Tangsel meningkat melihat hasil survey bahwa muncul sosok-sosok muda” Pungkas Muhyi yang juga aktif sebagai pengurus PB HMI ini.