Tangerangupdate.com – Dugaan pungutan liar (pungli) sebesar Rp30 juta di SMP Negeri 12 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berbuntut panjang.
Pasalnya, setelah pengungkapan tersebut, seorang wali murid menyatakan jika dugaan pungli di sekolah itu terjadi hampir setiap hari dan sudah berjalan sejak lama.
Kepada Tangerangupdate.com, wali murid tersebut mengatakan dugaan pungli tidak terbatas pada proses pengaspalan halaman sekolah.
Berdasarkan pengakuannya, pihak sekolah juga melakukan pungutan mulai dari biaya loker, uang kas khusus wali murid.
Kemudian uang kas siswa hingga ekstrakurikuler. Besaran uang yang diminta katanya, mulai Rp2000 hingga Rp50 ribu.
“Seperti penitipan handphone siswa di loker Rp2000 perhari. Uang kas wali murid sebulan Rp10 ribu. Uang kas siswa Rp2000 perpekan. Dan biaya eskul (ekstrakurikuler) Rp50 ribu perbulan,” katanya, Rabu 4 September 2024.
Ia mengungkap, pihak sekolah beralasan akan menggunakan uang pungutan tersebut untuk biaya operasional SMP Negeri 12 Tangsel.
“Gunanya beli peralatan dalam sekolah seperti kipas, tanaman dan sebagainya. Uang kas siswa fungsinya untuk photocopy, biaya eskul katanya beli peralatan sekolah, dan adanya infak walau tidak diwajibkan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, wali murid tersebut juga mengungkap jika pihak sekolah akan mengadakan study tour ke Semarang dan Jogjakarta.
“Sudah direncanakan study tour. Tahun ini kemungkinan biayanya lebih besar dari tahun kemarin, Rp1,6 juta. Kalau tidak ikut nanti siswa disanksi diberi tugas oleh pihak sekolah,” tandasnya.
Kantor berita Tangerangupdate.com telah berupaya mengkonfirmasi perihal dugaan pungli tersebut dengan mendatangi SMP Negeri 12 Tangsel. Namun, tidak ada satupun pihak yang berani berbicara mengenai hal itu.