Tangerang – Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tangerang meluncurkan program Campus B-Ta: Wellness & Food Entrepreneurship, Kamis 3 Oktober 2024.
Campus B-Ta, merupakan program kolaborasi BPOM bersama Universitas Prasetiya Mulya untuk mendukung pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di bidang obat bahan alam dan pangan olahan.
Kepala BPOM Tangerang, Sony Mughofir menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu UMKM menghadapi tantangan dalam mengakses teknologi, pengetahuan, dan inovasi.
UMKM katanya, memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, namun banyak yang masih mengalami kesulitan untuk berkembang.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan akses terhadap teknologi modern, inovasi, dan pengetahuan baru yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produk serta daya saing di pasar global.
“Indonesia dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk bahan-bahan alam yang berpotensi dikembangkan menjadi produk obat-obatan dan pangan olahan,” katanya kepada wartawan.
“Tapi, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Banyak produk yang belum memiliki nilai ekonomi tinggi dan belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional,” imbuhnya.
Sony menuturkan, salah satu faktor penting keberhasilan program ini adalah keterlibatan aktif dari pemangku kepentingan.
Maka dari itu, pihaknya turut merancang strategi komunikasi yang akan memastikan keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, UMKM, akademisi, dan masyarakat.
Selain itu, program ini kata Sony, juga akan mencakup kampanye penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat produk obat bahan alam dan pangan olahan.
“Kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk menggabungkan sumber daya dari dunia pendidikan dan pemerintah guna mempercepat pertumbuhan UMKM di sektor-sektor yang memiliki potensi besar namun belum tergarap optimal,” jelas Sony.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program ini, Balai POM di Tangerang juga menyiapkan kegiatan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM.
Rencananya, program di awali dengan pelatihan fasilitator yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Selanjutnya, dengan pendampingan dari fasilitator.
“Program pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemilik UMKM dan karyawannya dalam berbagai aspek, termasuk pengembangan produk, dan kepatuhan terhadap regulasi,” imbuhnya.
Melalui kerjasama ini, wilayah Tangerang diharapkan menjadi pusat inovasi di bidang obat bahan alam dan pangan olahan, dengan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan.
“Inisiatif Campus B-Ta: Wellness & Food Entrepreneurship ini merupakan langkah besar dalam upaya mendukung UMKM di wilayah Tangerang,” tandasnya.