Tangerangupdate.com (28/08/2021) | Tangerang Selatan — Keluarga RHA (13) bocah yang diduga dibawa oleh anak punk di Ciputat dua pekan lalu, merasa kecewa dengan penanganan pihak kepolisian dalam proses pencarian anggota keluarganya.
Kakak korban, Mayang mengaku, sebelum adiknya ditemukan, keluarganya lah yang selalu memberikan info kepada pihak kepolisian terkait perkembangan pencarian.
Namun kata Mayang, setelah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada adiknya, pihak Polsek Ciputat mengklaim ikut andil dalam proses pencarian, tetapi dengan tidak memberikan informasi kepada keluarga.
Mayang melanjutkan, dirinya tidak mengetahui langkah apa saja yang dilakukan oleh Polsek Ciputat dalam proses pencarian adiknya.
“Kami pihak keluarga juga selalu info ke Polsek tiap dapat kabar apapun itu. Saya gatau langkah mereka apa untuk kasus kemarin,” ucapnya kepada Tangerangupdate.com (Kamis, 26/08/2021).
“Jadi saya kurang tau langkahnya apa, karena yang banyak info ke pihak kepolisian itu keluaga,” lanjutnya.
Mayang menegaskan, dirinya dan ibunya lah yang berhasil menemukan adiknya untuk pertama kali.
Dirinya mengaku sempat kesal dan kecewa dengan sikap kepolisian, namun katanya, yang terpenting baginya adalah kembalinya RHA ke pangkuan keluarga.
“Intinya yang temukan adik saya sampai pulang ke rumah atas usaha saya & ibu saya cari kesana sini,” tutupnya.
Sementara itu, pihak Polsek Ciputat Timur masih belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan redaksi tangerangupdate.com sejak 2 hari yang lalu.
Sebelumnya diberitakan, Setelah menghilang selama hampir dua pekan RHA (13), bocah asal Jombang Kecamatan Ciputat, telah berkumpul bersama keluarga, setelah dijemput di Jepara.
Kakak korban, Mayang menceritakan bagaimana kronologi adiknya tersebut akhirnya dapat di jemput di terminal Jepara, dengan kondisi penampilan yang sudah seperti anak punk yang sering ada di jalan.
Awalnya Mayang mencoba mencari kontak Acong, melalui Facebook untuk menanyakan keberadaan adiknya, namun tidak ada balasan, baru Senin (23/08) Acong membalas chat dan akan mengantar RHA.
“Hari senin sore, Acong akhirnya balas chat saya di facebook. Dia katanya mau anter adik saya naik bis, tapi gamau kasih tau dia berangkat dari mana. Saya cuma disuruh nunggu hari selasa di jam 6/7 pagi di terminal Lebak Bulus atau Ciputat,” ucapnya melalu pesan singkat kepada Tangerangupdate.com, Kamis (26/08)
Menurut pengakuan Mayang, Acong sempat mengancam agar tidak memviralkan dan membawa polisi saat penjemputan, namun setelah ditunggu sampai pukul 09:00 tidak ada kabar dari Acong.
Tidak patah arang, Mayang pada Selasa malam (24/08) kembali menghubungi Acong untuk menanyakan kembali keberadaan adiknya tersebut, tidak berselang lama Acong meminta uang untuk ongkos adiknya pulang, serta mengaku bahwa dirinya dan RHA berada di Terminal Mangkang, Semarang.
“Ditelpon dia minta ditransfer uang untuk ongkos, ngakunya ga punya ongkos jadi ga bisa pulang. Ditelpon itu dia baru ngaku kalau dia ada di terminal Mangkang, Semarang. Otomatis saya ga ikuti mau dia untuk dikirim uang, karena saya takut dia cuma mau memeras saya,” ujar Mayang.
Karena semakin tidak jelas, akhirnya Mayang, Rabu (25/08) memberanikan diri untuk menjemput adiknya di Semarang, baru sampai di Bekasi dirinya diberi kabar oleh Acong bahwa adiknya berada di Jepara, Mayang langsung ke Jepara.
“Sampai di terminal Jepara jam 6 sore, Acong antar adik saya dengan keadaan mabuk. Teler parah, ngomongnya ngelantur ga jelas, dari pengakuan adik saya, acong selalu ajak dia ngamen & ngamen. Uang hasil ngamen dipakai untuk mabuk, adik saya cuma dikasih makan aja. Setiap adik saya mnta pulang, dia selalu marah dan adik saya ketakutan,” katanya.
“Adik saya diikuti kemanapun dia pergi, jadi adik saya ga bisa minta tolong ke orang lain. Adik saya juga bilang, dia sempet diancam berkali-kali kalau ngomong macam-macam soal Acong selama Acong bawa adik saya. Rambut adik saya juga udah dipangkas persis anak punk, tapi sudah kami botakin begitu sampai di rumah,” imbuh Mayang.