Tangerangupdate.com (19/10/2021) | Tangerang Selatan — Warga Kota Tangerang Selatan yang berada di wilayah langganan banjir mulai was-was saat memasuki musim penghujan.
Saipul (40), salah satu warga Perumahan Pondok Maharta, Kecamatan Pondok Aren mengatakan, dirinya mulai bersiap-bersiap menghadapi banjir saat musim.
Saipul yang juga seorang pedagang Kelapa parut ini mengungkap, telah menyiapkan panggung untuk meletakkan barang dagangannya ketika banjir mulai melanda.
“Sudah siaga sih, kontrakan juga di atas satu, di sini lapak, kalau banjir di taikin,” ucap Saipul saat ditemui di Lapak dagangannya. Selasa (19/10/2021).
Dirinya mengaku, jika terlambat menyelamatkan dagangannya, Saipul harus menanggung kerugian hingga ratusan ribu rupiah perhari.
“Pastilah, kalau banjir tutup semua, kelapa pada busuk. Bisa rugi 400-500 ribu perhari,” katanya.
Lebih lanjut, Saipul mengatakan saerah Komplek Pondok Maharta, memang sudah menjadi langganan banjir ketika turun hujan. Bahkan katanya, banjir tersebut datang walaupun sedang tidak terjadi hujan deras.
Saipul yang sudah tinggal selama 15 Tahun di daerah ini membeberkan, banjir yang merendam Komplek Maharta bisa mencapai ketinggian 1 (satu) meter lebih. Bahkan katanya, pada tahun 2007 pernah mencapai 1,5 (satu setengah) meter.
“Paling parah semeter lebih, kalau 2007 bisa satu meter setengah. Setiap tahun langganan, surutnya kadang kadang cepet, kadang lambat. Kira kira 5 – 6 jam,” ungkapnya.
Dirinya berharap agar pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat memperhatikan dan segera menyelesaikan permasalah ini. Sebab katanya, banjir ini juga diperparah dengan sikap acuh dari Pemkot.
“Pemerintah jarang dateng, paling kalau banjir parah doang. harapannya, kalinya di keruk biar ga banjir, kan kurang dalem itunya, itu kan dangkal,” pungkasnya.