Tangerangupdate.com – Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terancam tutup akibat kekurangan siswa.
Hal ini diduga imbas dari penerimaan siswa di SMP Negeri melebihi batas dari kuota yang telah ditentukan. Atau dengan kata lain overload.
Berdasarkan data yang dihimpun Tangerangupdate.com, sejumlah SMP swasta di Kecamatan Serpong mencatat hanya memiliki siswa kurang dari 15 orang.
Salah satu SMP swasta di Kecamatan tersebut bahkan hanya memiliki satu peserta didik pada tahun ajaran 2024/2025 ini.
Sekolah tersebut antara lain, SMP AIS dengan jumlah siswa baru 10 orang. SMP BN, 12 siswa. SMP IAF, 4 Siswa. Kemudian, SMP IT JM, 12 siswa. SMP Y, 1 siswa. SMP KI, 14 siswa. SMPS ITA 8 siswa.
Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah Swasta (PKSS) Tangsel, Eko Pranoto turut membenarkan kondisi memprihatinkan tersebut.
Ia mengatakan jika permasalahan yang menimpa beberapa SMP swasta sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan.
Terparah, terjadi pada tahun lalu dan kini. Hal tersebut katanya, juga diperparah dengan praktik siswa titipan, terutama di SMP Negeri favorit.
“Sekarang swasta ini sudah tidak sehat. Imbasnya operasional sekolah. Kalau murid cuma satu bagaimana gurunya ngajar?,” katanya kepada Tangerangupdate.com, Jumat 19 Juli 2024.
Eko berharap agar Dinas Pendidikan Kota Tangsel segera memperbaiki permasalahan itu. Jika tidak, bukan tidak mungkin banyak sekolah tutup imbas tidak memiliki siswa.
“Yang penting satu kelas seusai aturan. Coba kalau satu kelas itu sesuai aturan, anggaplah 32. Kemudian yang terjadi ada 40, kan selisih 8. Kalau satu sekolah ada sepuluh kelas berarti ada kelebihan 80 siswa. Nah yang 80 ini kan bisa tersebar di swasta,” pungkasnya.