Tangerangupdate.com (21/09/2022) | Kabupaten Tangerang — Anggota Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Tangerang, Sapri, menilai pendapatan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) yang hanya Rp. 400 juta per tahun tidak masuk akal.
Pendapatan tersebut terbilang sangat kecil dibanding jumlah pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah Kabupaten Tangerang itu, yakni 20 pasar.
“Memang ini pendapatan bersih ya, sudah dipotong biaya operasional, pajak dan segala macam. Tetapi, dengan jumlah pasar yang banyak, tetap tidak masuk akal jika hanya sebesar itu,” ucap Sapri ditulis, Rabu (21/09/2022).
Sapri mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan kepada direksi Perumda Pasar NKR pada Selasa (20/09) kemarin. Namun, Direktur Utama (Dirut), Finny Widiyanti mangkir.
“Tadi kita lakukan pemanggilan, hanya saja yang hadir tidak lengkap makanya kita tunda. Dan nanti akan dilakukan pemanggilan ulang,” katanya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Adi Tiya Wijaya menambahkan, bahwa pendapatan Rp 400 juta dalam waktu satu tahun, oleh PD Pasar NKR jelas sangat aneh dan tidak realistis.
Tidak tanpa sebab, Adi Tiya mengatakan bahwa, jika jumlah pendapatan tersebut dikalkulasikan dengan 20 pasar. Maka, satu pasar hanya menyumbang Rp. 20 juta per tahun.
Padahal katanya, pendapatan salah satu pasar yakni Cisoka dalam satu tahun bisa mencapai mencapai Rp 1.080.000.000.
“Kalau hanya Rp400 juta, dihitung rata-rata dari 20 pasar, setiap pasar hanya Rp 20 juta, dibagi 12 kurang lebih setiap bulan Rp1,6. Jadi satu pasar seharga satu kios,” pungkasnya.