Tangerangupdate.com (30/07/2021) | Kota Tangerang — Hujan menguyur wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya pada Sabtu malam (31/07). Akibatnya, jalan Kampung Kelapa kembali tergenang banjir lebih dari lutut orang dewasa.
Bahkan, beberapa motor yang memaksa melewati jalan tersebut harus bernasib naas akibat nekat menerobos banjir dan membuat mesin motor mati.
Merespon hal tersebut sejumlah warga melakukan aksi spontanitas, sebagai bentuk protes akibat tidak adanya langkah yang diambil untuk mengatasi banjir pada lokasi tersebut yang terus berulang.
Namun ada yang unik dalam aksi warga tersebut, yaitu dengan berswafoto di lokasi banjir, dengan menuliskan protes di atas kertas yang mereka jadikan alat untuk berswafoto.
Dalam aksinya, salah satu warga RW 03 kelurahan Cikokol, dengan payung dan celana yang digulung sampai diatas lutut, memegang kertas bertuliskan “banjir mulu, drainasenya kemana emng?.
Sementara foto yang lain nampak seorang warga berkaos hitam dan celana hitam, tanpa payung melakukan hal yang sma, namun tulisan dalam kertas berbeda yaitu “warga kampung kelapa bosen, jalannya banjir mulu..!!.
Salah satu warga RT 03/05 Kelurahan Kelapa Indah, bernama Ade mengatakan bahwa dirinya bersama teman-temannya yang berada di wilayahnya sudah bosan dengan banjir di jalan utama warga tersebut.
“Setiap hujan dikit banjir, mana itu jadi jalan utama lagi, tadi aja ada kali 6 motor maksain nerobos malah mati,” ucapnya kepada Tangerangupdate.com.
Tidak hanya itu saja, dirinya juga menyayangkan sikap acuh pemerintah, baik dari tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan bahkan, sampai kelurahan padahal menurutnya, sudah melaporkannya.
“Setiap hari kan harusnya liat, itu kan gara-garanya ga ada drainase sama got yang ketutup sama rumah, masa iya pemerintah engga liat itu,” tegasnya.
Diinformasikan sebelumnya bahwa, jika melihat data yang tertera di laman LPSE Kota Tangerang, diketahui telah dianggarkan pembangunan Drainase pada anggaran 2017 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang.
Dalam dokumen tersebut menjelaskan pengadaan sistem drainase yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang tersebut memiliki nilai kontrak hampir mencapai setengah miliyar.
Adapun nama pembangunan tersebut yaitu pengadaan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Jl. Kp. Kelapa PLN dan Buaran PLN RW. 03, 04 dan 11 Kel. Cikokol dan nilai kontrak sebesar Rp. 483.172.000,00.
Kemudian Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) kembali temukan pengadaan drainase/gorong-gorong pada anggaran tahun 2019 di RW 03 Kelurahan Cikokol.
Namun anehnya dugaan tidak adanya fisik bangunan kembali jadi sorotan, Ahmad Priatna wakil koordinator TRUTH mendesak agar Pemkot Tangerang dan aparat penegak hukum memberi perhatian serius.
Dirinya menemukan adanya dugaan double pengadaan drainase atau gorong gorong di tempat yang sama yaitu RW 03 Kelurahan Cikokol dengan nominal hampir 300 Juta, pada tahun 2019.