Tangerangupdate.com – Perjuangan FN (24) untuk mencari keadilan sebagai korban dugaan pelecehan seksual oleh mantan atasannya di PT Hongfa Elektronik kini menemui jalan terjal.
Pasalnya, upaya mediasi yang difasilitasi Dinas Ketenagakerjaan pada Rabu 22 Mei 2024 antara FN dengan PT Hongfa Elektronik gagal karena perusahaan itu mangkir.
“Hari ini Rabu 22 Mei sekitar pukul 11.00 harusnya kami mediasi tapi gagal karena PT Hongfa tidak hadir tanpa alasan,” kata Ketua LBH GP Ansor Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suhendar kepada kantor berita Tangerangupdate.com.
Selain untuk mencari keadilan, Sehendar mengatakan, mediasi tersebut bertujuan untuk memperjuangkan hak FN selama ia bekerja di perusahan itu.
Sebab menurut pengakuan FN, PT Hongfa diduga sengaja menahan haknya seperti uang pesangon, uang pengganti hak cuti tahunan, serta upah dan selisih upah lembur.
Selain itu, Suhendar juga menyinggung pemutusan hubungan kerja sepihak dan perubahan status FN sebagai pekerja tetap menjadi pekerja kontrak.
“Ini sebuah keselahan dan bentuk kesewenang-wenangan kepada korban. Mereka menutupi dugaan pelecehan seksual selama FN bekerja. Setelah itu mereka juga memutus hubungan kerja secara sepihak dan menahan haknya,” ungkap Suhendar.
Kantor berita Tangerangupdate.com telah berupaya mengkonfirmasi atas mangkirnya PT Hongfa Elektronik pada mediasi tersebut dengan mendatangi perusahaan yang beralamat di Taman Tekno BSD itu, namun tidak ada yang mau berani diwawancara.
Kami kemudian mencoba menghubungi Putri, HRD PT Hongfa Elektronik melalui aplikasi pesan singkat. Namun yang bersangkutan meminta untuk menanyakan hal itu ke Polres Tangerang Selatan.
“Terkait itu dari perusahaan belum ada info apa-apa, untuk lebih jelasnya bisa bapak tanya langsung ke Polres,” katanya singkat.