Tangerangupdate.com – Sebanyak lebih dari 11 ribu pelajar dari 19 kota di Indonesia berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan mengikuti Asesmen Bahasa Inggris Online Berstandar Internasional secara serentak. Acara bersejarah ini diinisiasi oleh Medan Pustaka Mas (MPM) dan dilaksanakan secara daring pada Sabtu 9 Agustus 2025.
Peserta dari berbagai kota—mulai dari Aceh hingga Samarinda—melaksanakan tes dari sekolah masing-masing. Di antara kota-kota yang berpartisipasi adalah Aceh, Rantau Prapat, Binjai, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, Medan, Solo, Semarang, Batam, Pontianak, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Sangatta.
Pembukaan acara dihadiri secara virtual oleh Arif Jamali Muis, staf khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Arif menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini.
“Atas nama Kemendikdasmen sangat mengapresiasi tiap Langkah dari semua pemangku kepentingan dalam mendorong terciptanya keunggulan Pendidikan di Indonesia secara global menyongsong Indonesia Emas,” ujar Arif memulai sambutannya.
Arif juga menekankan pentingnya mempersiapkan siswa menghadapi bonus demografi 2035 dan mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Ia menyebut tahun 2025 sebagai titik awal krusial untuk menyiapkan generasi muda menghadapi dua momen besar tersebut.
Lutvi Syah Pradana, perwakilan dari MURI, mengungkapkan antusiasmenya. Ia menyebut target awal peserta adalah 7.000 orang. Namun, jumlah pendaftar melebihi ekspektasi, mencapai lebih dari 11.000 peserta. Verifikasi data peserta akan dilakukan sebelum rekor ini diumumkan secara resmi.
Asesmen Cepat dan Akurat dengan Teknologi Adaptif
Asesmen ini dirancang untuk mengukur empat kemampuan dasar Bahasa Inggris: Speaking, Reading, Writing, dan Listening. Tes ini dibagi dalam tiga kategori—English Benchmark Young Learners (EBYL), Level Test, dan Benchmark Test—yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan jenjang pendidikan pelajar.
Berlangsung selama 60 menit, tes ini memanfaatkan teknologi adaptif untuk memberikan hasil yang akurat dalam waktu kurang dari 15 menit setelah tes selesai. Efisiensi ini menunjukkan integrasi teknologi yang efektif dalam pengukuran kemampuan bahasa.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris berstandar global. Selain itu, kegiatan ini menyediakan alat ukur yang cepat, akurat, dan dapat diandalkan bagi para pelajar.
“Kami bertekad untuk mendorong penggunaan teknologi asesmen online-adaptif ini dalam skala nasional, agar generasi muda Indonesia lebih siap dalam menghadapi tantangan global dengan kemampuan bahasa Inggris yang sudah berstandar internasional,” ujar Melvi.
Melvi menambahkan, selain menjadi pencapaian rekor nasional, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar, mempererat kolaborasi antar sekolah, dan membuka wawasan baru tentang integrasi teknologi dalam pendidikan.
Keberhasilan acara ini menjadi bukti potensi besar teknologi dalam memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital.
“Keberhasilan event ini akan menjadi bukti nyata potensi besar teknologi dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi muda akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris dalam menghadapi tantangan global ke depannya,” tandasnya.