Tangerangupdate.com – Transformasi digital kini bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak yang menentukan apakah sebuah organisasi bertahan atau tertinggal di tengah derasnya arus inovasi teknologi. Dengan semakin canggihnya kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), hingga blockchain, dunia bisnis tidak lagi memberikan ruang untuk mereka yang enggan berubah.
Transformasi ini bukan hanya soal mengadopsi teknologi terkini, tetapi juga soal mengubah pola pikir, budaya organisasi, dan cara kerja yang usang. Perusahaan yang masih bergantung pada cara-cara lama seolah menandatangani kontrak perlahan mati.
Transformasi digital itu seperti tsunami, ujar Muhammad Iskandar, Wakil Sekertaris Bidang Komunikasi, Informasi dan Digitalisasi HMI Badko Jabodetabek-Banten. “Kita bisa memilih untuk mempersiapkan diri, meluncur di atasnya, dan memetik peluang besar, atau kita tetap diam, menunggu untuk hanyut tanpa arah. Sederhana saja: jika tidak berubah, kita akan hilang.”
Lihat saja sektor perbankan. Bank-bank yang beradaptasi dengan mobile banking dan chatbot berbasis AI kini jauh lebih kompetitif dibanding yang masih mengandalkan sistem manual. Sementara itu, di bidang kesehatan, mereka yang memanfaatkan telemedicine dan teknologi digital menciptakan layanan yang lebih cepat, akurat, dan dekat dengan masyarakat.
Namun, perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Keamanan siber, biaya investasi, dan mentalitas “anti-perubahan” menjadi batu sandungan yang harus dipecahkan. Pemerintah Indonesia pun mencoba mendorong laju transformasi ini melalui program pembangunan infrastruktur digital dan pelatihan tenaga kerja. Tapi, apakah itu cukup?
“Transformasi digital bukan sekadar tren, ini adalah garis batas antara relevansi dan kemunduran,” tambah Muhammad Iskandar. “Pertanyaannya sederhana: apakah kita siap bertahan, atau hanya menunggu untuk dilupakan?”
Dengan dunia yang semakin terhubung, transformasi digital adalah keharusan. Mereka yang bergerak cepat akan memimpin, sementara yang lamban hanya akan menjadi catatan kaki dalam sejarah perkembangan teknologi.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pembaca Tangerangupdate.com. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.