Tangerangupdate.com (03/08/2021) – – – Masyarakat dibuat kaget sekaligus terharu, dengan pemberian sumbangan untuk penangganan Covid-19 sebesar Rp. 2 Triliun, dari keluarga pengusaha asal Aceh, almarhum (alm) Akidi Tio.
Sontak saja kabar tersebut menyebar ke pelosok negeri, tidak tanggung-tanggung bantuan secara simbolis tersebut diberikan kepada Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Eko Indra Heri. Disaksikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru dan Dandrem Garuda Dempo (Gapo) Brigjen TNI Jauhari Agus.
“Dana tersebut diberikan salah seorang keluarga yang saya kenal sewaktu masih tugas di Aceh. sekarang dia ingin membantu warga Sumsel yang terdampak COVID-19,” kata Irjen Eko Indra, Senin (26/7)
Lebih lanjut Eko mengatakan bantuan yang diterima merupakan amanah yang cukup berat. Untuk itu, ia menegaskan dana tersebut akan dikomunikasikan dengan semua pihak agar cepat disalurkan kepada masyarakat yang tepat.
“Kita akan berikan kepada warga yang berhak menerimanya,” katanya.
Bantuan Rp. 2 Triliun Tidak Kunjung Datang?
Beredar kabar bahwa pada, Senin (02/08) salah satu anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti dijemput aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel terkait pemberian sumbangan secara simbolis sebesar Rp2 triliun. Tentu hal tersebut menjadi pertanyaan masyarakat.
Heriyanti dijemput penyidik Ditreskrimum Polda Sumsel dan tiba sekitar pukul 13.14. Heriyanti mengenakan batik biru dan celana hit dan langsung dibawa masuk ke dalam ruangan lantai dua Gedung Widodo Budidarmo Ditreskrimum Polda Sumsel.
Namun ada kabar yang mengejutkan bahwa, beredar kabar bahwa uang sumbangan sebesar Rp. 2 Triliun tersebut tak ada, sejak penyerahan sepekan yang lalu.
Sebelumnya Kepala PPATK Dian Ediana Rae sudah memperingkatkan bahwa semestinya sumbangan seperti itu bisa dikoordinasikan dengan PPATK sebelum mempublikasikan aksi sosial ini.
“Takut nya kalau tidak bisa terealisir, kan malah bisa mengganggu nama baik orang/lembaga yang terkait atau Pemerintah. Mudah-mudahan saja bisa terealisir ya,” katanya.
Dari profil keluarga ini, jika ditelusuri dari jejak digitalnya, belum jelas sebagai pengusaha apa almarhum Akidi Tio. Namun secara gambaran besarnya, Akidi Tio merupakan pengusaha kontraktor, kontainer, dan besi.
Irjen Eko Indra Heri mengaku mengenal keluarga Akidi Tio saat dirinya bertugas di Aceh Timur. Saat itu Eko menjabat Kasat Reskrim Polres Aceh Timur.
“Kebetulan saya Kasat Serse (Kasat Reskrim) di sana. Kemudian saya pindah tugas di Palembang,” katanya.
Setelah berdinas di Palembang, mantan Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) tersebut bertemu kembali dengan Akidi. Sayangnya, Eko mendapat kabar Akidi telah wafat setelah lama tidak berkomunikasi.
“Saya bertemu dengan almarhum Pak Akidi di Jalan Veteran (Palembang). Beberapa kali saya lewat rumah lama, ternyata beliau telah meninggal di Medan,” katanya.
Sementara itu dari pihak keluarga Akidi Tio, yakni dokter pribadi sekaligus dokter keluarga Akidi Tio, Hardi Dermawan menjadi perantara dalam pemberian bantuan senilai Rp 2 triliun.
Hardi menjadi dokter keluarga Akidi turun temurun sejak puluhan tahun lalu, dari Akidi hingga anak, cucu, dan cicitnya.
“Saya sebetulnya adalah dokter keluarga dari Pak Akidi, sudah 36 tahun. Ya kalau dengan menantu, anak-cicit itu sudah 48 tahun,” terang Hardi kepada wartawan.